MUDIPAT.CO – Memasuki tahun pelajaran 2019-2020, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau mudipat meluncurkan beberapa program baru. Salah satunya adalah Memo atau Mudipat Electronic Money yang diterapkan di Maeeda Cafeteria dan Mudipat Mart.
Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya M. Syaikhul Islam mengatakan Memo diluncurkan sebagai ikhtiar meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi siswa. “Memo ini digunakan untuk transaksi di Maeeda Cafeteria dan Mudipat Mart. Jadi siswa sudah tidak menggunakan uang tunai lagi,” katanya.
“Setiap siswa mendapat kartu Memo secara gratis. Untuk mengisi (top up) dapat dilakukan pada petugas koperasi di TMB. Jika kartu Memo hilang, siswa dikenakan biaya dua puluh ribu untuk membeli kartu itu,” terangnya.
Ketua Pengembangan IT Koperasi Asy Syam yang mengelola Maeeda Cafeteria dan Mudipat Mart, Anang Pramono menjelaskan Memo merupakan alat pembayaran digital yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFId). Dengan menggunakan Memo transaksi jadi lebih mudah, cepat, efisien, dan tidak ribet.
“Kelebihan lainnya adalah laporan-laporan transaksi bisa berjalan real time, jika kartu hilang saldo tetap bisa dikembalikan di kartu yang baru, dan kartu bisa di top up tanpa batasan minimal. Di top up lima ratus rupiah pun bisa,” jelasnya.
“Dengan kartu Memo orang tua siswa bisa mengontrol pengeluaran karena per hari transaksi dibatasi maksimal tiga puluh ribu. Jika transaksi melebihi batas maksimal otomatis tertolak sistem. Jadi orang tua tidak perlu khawatir anaknya jajan berlebihan,” terangnya. (Anang)