MUDIPAT.CO – Makna hijrah itu ada dua, yaitu secara bahasa dan subtansi. Demikian awal pembicaraan mudipat.co dengan Guru senior Al Islam dan Kemuhammadiyahan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Dr HM Sholihin SAg MPSDM, Rabu pagi (24/10/18). Disela jam istirahatnya mengajar, ia masih menyempatkan diri untuk memberikan wawasanya tentang memaknai hijrah.
Menurut guru agama asli Lamongan itu, hijrah dari segi bahasa berarti pindah. Sedangkan secara subtansi adalah perubahan ke arah yang lebih baik. “Hal ini mengacu pada peristiwa hijrahnya rasulullah dari Mekkah menuju Madinah,” terangnya.
Kata kunci dari hijrah ini adalah perubanah. Terbukti islam lebih bisa berkembang dan diterima di tempat yang baru tersebut. “Sebab cakupan dakwahnya bukan hanya masalah ibadah dan aqidah, melainkan juga masalah ekonomi, sosial maupun pendidikan,” jelasnya.
Ia kemudian mencontohkan dalam hal ekonomi, Rasulullah SAW juga berhasil mendirikan pasar. Dalam bidang sosial mempersaudarakan kaum muahjirin dan anshar. Mencetuskan perjanjian hudaibiyah yang mengikat antara muslim dan non muslim untuk saling menghormati.
Selanjutnya dalam setiap perubahan itu diperlukan sebuah strategi. Setidaknya ada 4 poin yang perlu digarisbawahi. Keempat poin tersebut yaitu:
- Perencanaan. “Sebelum hijrah Rasulullah SAW melakukan survey, kira-kira dimanakah tempat yang menjanjikan agar dakwah semakin berkembang. Setelah gagal di Thaif sebelumnya,” ungkap Sholihin. Termasuk menentukan siapa yang menemani beliau. Siapa yang menggantikannya di tempat tidur, juga siapa yang mengirim makanan saat di gua. Itu semua adalah bagian dari perencanaan.
- Pelaksanaan. Terbukti dakwah di Madinah berkembang lebih pesat.
- Target. “Islam berkembang dimulai dari peristiwa hijrah ini,” lanjutnya.
- Evaluasi. Evaluasi dari semua strategi tersebut adalah musyawarah. Dikatakan, musyawarah menjadi kunci sukses kepemimpinan. Musyawarah ini sudah menjadi ciri khas masyarakat islam sejak lama. “Bahkan Rasulullah SAW adalah pemimpin yang paling banyak melakukan musyawarah,” tegasnya. (azizah)