MUDIPAT.CO – Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK) kelas 5 dan 6 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) dimulai Jumat 7 November 2025. Kafilah putra di Gedung Belajar A, Kafilah Putri di Gedung ADEC Mudipat.
Di halaman sekokah mendadak berubah menjadi Tanah Suci bakda asar. Ratusan siswa kelas 5 dan 6 tampak antusias mengikuti kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK) dengan materi spesial: Manasik Umroh!
Acara ini bukan sekadar teori, melainkan praktik langsung yang dibimbing oleh guru-guru Mudipat yang berkompeten. Tujuannya adalah menanamkan pemahaman mendalam tentang rukun dan tata cara ibadah umroh sejak dini, sekaligus memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Dari Niat Hingga Tahalul, Semua Dilakukan dengan Khidmat Kegiatan diawali dengan niat umroh yang dilafalkan dengan khusyuk oleh seluruh peserta. Mereka kemudian secara berurutan mengikuti setiap tahapan manasik, mulai dari mengenakan pakaian ihram hingga simulasi Tawaf mengelilingi replika Ka’bah.
Di kafilah putra Muhammad Bagas kelas 6-A mengaku senang melakukan manasik umroh. Dia berharap dapat dapat kembali lagi ke baitullah di waktu yang baik. “Seneng banget ada praktik umroh, seneng juga Karena Serius bareng teman-teman,” tutur Bagas.
“Kami senang sekali, rasanya seperti beneran mau Umroh! Tadi waktu niat, saya membayangkan sudah sampai di Makkah,” ujar Prisya siswa kelas 5 E dengan mata berbinar.
Puncaknya, seluruh siswa melaksanakan Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara Shofa dan Marwah (dalam simulasi ini dilakukan di area Hall ADEC). Bagian inilah yang paling dinanti dan menjadi momen paling seru!
Teriakan gembira dan langkah-langkah kaki kecil yang riang memenuhi ruangan. Siswa-siswi saling menyemangati, berlari-lari kecil diiringi tawa. Mereka menirukan perjuangan Siti Hajar saat mencari air untuk putranya, Ismail, namun dengan suasana yang sangat ceria.
“Bagian lari-lari kecil di Sa’i ini seru banget! Jadi tidak terasa capeknya. Kami jadi tahu kalau ibadah juga bisa menyenangkan,” kata Carissa siswi kelas 6 A sambil tersenyum lebar usai menyelesaikan putaran Sa’i.
Kegiatan Manasik Umroh PIK ditutup dengan tahapan Tahalul (memotong rambut) secara simbolis, menandai selesainya rangkaian ibadah umroh.
Ustadzah Pemandu Umroh , Ust. Hj. Homsiyah., menyampaikan bahwa kegiatan manasik umroh ini adalah komitmen sekolah untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki fondasi keimanan yang kuat sesuai amanat arahan kepala Sekolah ustadz edy Susanto M.Pd.
“Kami ingin ibadah itu terasa dekat dan menyenangkan bagi anak-anak. Dengan manasik ini, mereka tidak hanya menghafal, tetapi juga merasakan, sehingga ilmunya akan melekat sampai dewasa, sesuai arahan Kepala sekolah” pungkasnya.
Dengan suksesnya Manasik Umroh ini, SD Mudipat kembali menunjukkan kreativitasnya dalam mendidik siswa menjadi pribadi yang berkarakter Islami dan siap menjadi generasi Rabbani di masa depan. (Syahara/Mul)
