Monday, December 29, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYHeboh Pertanyaan Mahasiswa KKL UPY ke Mudipat Menguak Rahasia Keunggulan Mudipat

Heboh Pertanyaan Mahasiswa KKL UPY ke Mudipat Menguak Rahasia Keunggulan Mudipat

MUDIPAT.CO  – Suasana hangat dan penuh inspirasi menyelimuti SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) pada Selasa, 22 Juli 2025, saat menerima kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari mahasiswa Program Studi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Sesi tanya jawab menjadi momen paling menarik bagi mahasiswa UPY untuk menggali lebih dalam rahasia keberhasilan Mudipat.

Visi Misi dan Konsistensi di Tengah Banyaknya Guru (Amira): Menanggapi pertanyaan Amira mengenai visi misi dan cara mempertahankannya di tengah banyaknya guru, Mudipat menjelaskan bahwa keunggulan visi misi mereka terletak pada keunggulannya dalam ranah Muhammadiyah. Evaluasi visi misi dilakukan jika sudah tidak relevan dengan fakta, biasanya setiap empat tahun. Visi misi utamanya adalah untuk siswa, bukan yang lain. Mudipat baru saja memperbarui visi misi “terwujudnya sekolah yang unggul dan berwawasan global” dua tahun yang lalu. Mengelola banyak guru hebat memang tidak mudah. Rahasianya adalah: 1) Teladan: Kepala sekolah harus menjadi teladan dan memiliki aturan main yang jelas. 2) SOP by System: Sekolah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) berbasis sistem, bukan berbasis individu, untuk menjaga ketahanan sekolah dengan 170 guru dan karyawan (GTK). 3) Inovasi Tiada Henti: Setiap tahun selalu ada produk baru yang diluncurkan. 4) Pertahankan: Konsistensi dalam menjaga standar dan nilai-nilai sekolah.

Partisipasi Siswa dalam 41 Ekstrakurikuler (Hikmah): Hikmah bertanya mengenai partisipasi siswa dalam 41 ekstrakurikuler. Mudipat menegaskan bahwa semua ekstrakurikuler terlaksana. Ada ekstrakurikuler wajib, yaitu Hizbul Wathan (HW) untuk kelas 1-2 dan Tapak Suci untuk kelas 3-4.

Penerapan 9 Kebiasaan Baik Mudipat (Syifa): Syifa penasaran bagaimana 9 kebiasaan baik Mudipat dapat diterapkan pada siswa. Mudipat menjelaskan bahwa hal ini membutuhkan kesadaran guru untuk mendidik anak-anak. Contohnya dalam kebiasaan beribadah, sholat anak-anak dikontrol dan dimonitor melalui buku ibadah yang merupakan kolaborasi antara guru dan orang tua.

 

Di akhir acara, pesan penting disampaikan oleh Kepala Sekolah Mudipat: “Guru yang tidak mau belajar tidak layak menjadi pengajar, jadi harus meningkatkan kompetensi diri.” Pesan ini menjadi penutup yang menginspirasi, menegaskan komitmen Mudipat terhadap pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional guru demi mencetak generasi emas masa depan.

Kunjungan KKL UPY ke Mudipat bukan hanya sekadar agenda akademik, tetapi juga menjadi jembatan silaturahmi dan pertukaran ilmu yang berharga, membuktikan bahwa semangat kolaborasi dan keinginan untuk terus belajar adalah kunci utama dalam membangun pendidikan yang berkualitas. (Anisah/Mul)

RELATED ARTICLES

Most Popular