Monday, December 29, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYKyai Sholihin: Urip itu Perlu Ditimbang, Kira-Kira Banyak Baiknya atau Buruknya!

Kyai Sholihin: Urip itu Perlu Ditimbang, Kira-Kira Banyak Baiknya atau Buruknya!

MUDIPAT.CO – Kajian tafsir kali ini mengupas Surat Al An’am ayat 11-15. Kajian untuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) ini diasuh oleh DR.H.M. Sholihin, S.Ag, MPSDM, Jumat (14/11/2025). “Ngajine rodok akeh, ben olehe yo akeh,” ucap Kyai Sholihin dengan nada bercanda mengawali kajian.

Memulai kajian, Kyai Sholihin membacakan ayat dan terjemah dari ayat 11-15. Terjemahnya sebagai berikut, “Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”. Katakanlah: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi”. Katakanlah: “Kepunyaan Allah”. Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman. Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Ayat berikutnya, “Katakanlah: “Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan? Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik. Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku.”

Dalam ayat tersebut, menurut Kyai Sholihin, jelaslah Allah dengan tegas melarang siapa saja yang mendustakan keesaan allah. Mendustakan Allah sebagai satu-satunya tuhan, mendustakan Muhammad sebagai Nabi dan rasul, mendustakan Al quran sebagai kitab suci.

“Janji Allah itu pasti,” tegasnya. Baik kebaikan maupun keburukan yang kita lakukan pasti ada balasannya, ada dosa dan ada pahala. Meski hanya sedikit kebaikan atau sedikit keburukan, pasti akan Allah balas. Seperti dalam Surat Al zalzalah ayat 7-8, yang artinya “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

“Masalahnya, sampean yakin apa tidak?,” tanyanya. Jika yakin, lanjutnya, ya harus kebaikan dan kebaikan yang dilakukan. Kemudian meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Selain itu, banyak membaca istighfar. Istighfar itu membuat hati menjadi bersih dan jauh dari perbuatan tercela.

Lebih lanjut Kyai Sholihin menyampaikan 3 cara bertaubat, yaitu menyesali perbuatan yang jelek, berjanji tidak mengulangi, dan memperbaiki diri. Dalam hal memperbaiki diri, Kyai kelahiran Lamongan ini menyampaikan, yang harus diperbaiki adalah hati dan amal ibadahnya.

“Urip itu perlu ditimbang, kira-kira banyak baiknya atau buruknya,” ungkapnya.

Oleh karena itu bila kita melakukan suatu perbuatan dan hati kita menjadi tenang, itulah ciri perbuatan yang baik. Begitu pun sebaliknya, jika kita melakukan suatu perbuatan yang buruk, setelahnya hati merasa was-was dan tidak tenang. (Azizah)

RELATED ARTICLES

Most Popular