Thursday, October 30, 2025
spot_imgspot_img
HomeUncategorizedGelar Tebar Cerita, Komunitas Kumpul Dongeng Ajak Siswa Mudipat Cinta dan Paham...

Gelar Tebar Cerita, Komunitas Kumpul Dongeng Ajak Siswa Mudipat Cinta dan Paham Rupiah

MUDIPAT.CO-Dalam rangka memperingati Hari Keuangan Nasional tanggal 30 Oktober, SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya mengadakan kegiatan Tebar Cerita bersama Kakak-kakak dari komunitas Kumpul Dongeng Surabaya pada Kamis (30/10/2025). Acara ini juga jadi bagian dari Roadshow Festival Dongeng Surabaya (FDS) 2025.

Kegiatan yang diikuti siswa-siswi kelas III itu dilaksanakan di Auditorium Din Syamsuddin, pukul 09.00–10.30 WIB.

Sebanyak 6 orang pendongeng hadir dan membawakan berbagai cerita menarik. Mengangkat tema Cinta Rupiah, Kak Ami, salah satu pendongeng menceritakan kisah menarik tentang seorang anak kecil yang ditolak membeli jajan karena uang yang tidak layak.

Dikisahkan ada seorang anak kecil hendak membeli jajan, lalu dia pergi ke warung untuk membeli jajan. Setelah memilih beberapa jajan, lalu dia hendak membayar, tetapi si penjaga warung menolak uang dari anak kecil itu. Penjaga warung menolak uang pembayaran dari si anak kecil itu karena uangnya basah, lusuh, dan sobek.

Kisah di atas memberi pelajaran kepada kita semua agar memperlakukan uang secara baik. Kak Ami juga memberikan edukasi pentingnya mengenalkan keuangan sejak dini, cara menjaga uang dengan baik, serta belajar membedakan uang palsu dan asli.

Melalui dongeng yang lucu dan edukatif, diharapkan pesan-pesan yang disampaikan bisa diterima oleh siswa-siswi.

Anak-anak tampak gembira dan aktif menjawab pertanyaan dari para pendongeng. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berani tampil ke depan untuk menjawab kuis.

“Acaranya sangat asyik dan bermanfaat,” ucap Rafli setelah berhasil menjawab kuis

Hal yang sama juga dirasakan Gilang Magani. Siswa kelas III-B itu senang dan antusias mendengarkan dongeng.

“Dongengnya seru, kita diajarkan agar memperlakukan uang kertas dengan baik. Kata Kak Ami, uang kertas tidak boleh dilipat, dijepret, dibasahi, dan diremas, pokoknya uang kertas harus diperlakukan dengan baik agar bisa digunakan untuk transaksi,” terangnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran karakter dan literasi finansial. Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan bijak dalam mengelola uang. (Ilmi Rohmatin/Putri Nabila/aji)

RELATED ARTICLES

Most Popular