Sunday, December 28, 2025
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYMau Masuk Surga Jauh dari Neraka? Simak Tausiyah Ustadz Barir ini ...

Mau Masuk Surga Jauh dari Neraka? Simak Tausiyah Ustadz Barir ini …

MUDIPAT.CO – Mulianya Perkara Shalat dan Menjaga Lisan merupakan pokok bahasan yang dikupas dalam kajian tafsir hadist untuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya, Jumat (19/9/2025). Pokok bahasan ini adalah intisari dari hadits Arbain An Nawwawiyah yang ke-29. Mengawali kajian, Ustadz Drs. H. Ahmad Barir, Msi terlebih dahulu membacakan bunyi hadist beserta terjemahnya.

Terjemahan dari hadits ke-29 yang lumayan panjang tersebut adalah: Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah! Beritahukanlah kepadaku amal perbuatan yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka.’ Nabi SWA bersabda, ‘Sungguh, engkau bertanya tentang perkara yang besar, tetapi sesungguhnya hal itu adalah mudah bagi orang yang Allah mudahkan atasnya: Engkau beribadah kepada Allah dan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji ke Baitullah.’ Kemudian Nabi SAW bersabda, ‘Maukah engkau aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, sedekah itu memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di pertengahan malam.’ Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, ‘Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya’, sampai pada firman Allah ‘yang mereka kerjakan.’ (QS. As-Sajdah: 16-17).

Lanjutan terjemahan berikutnya, “Kemudian Nabi SAW bersabda, ‘Maukah engkau aku jelaskan tentang pokok segala perkara, tiang-tiangnya, dan puncaknya?’ Aku katakan, ‘Mau, wahai Rasulullah!’ Nabi SAW bersabda, ‘Pokok segala perkara adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.’ Kemudian Nabi SAW bersabda, ‘Maukah kujelaskan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua?’ Aku menjawab, ‘Mau, wahai Rasulullah!’ Beliau menjawab lalu memegang lidah beliau dan bersabda, ‘Jagalah ini (lisan)!’ Kutanyakan, ‘Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa dengan sebab perkataan kita?’ Nabi SAW menjawab, ‘Semoga ibumu kehilanganmu! (kalimat ini maksudnya adalah untuk memperhatikan ucapan selanjutnya). Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.’”

Ustadz Barir menjelaskan dalam hadits tersebut ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah tentang perbuatan yang bisa membuat orang masuk surga dan jauh dari neraka. Kemudian Nabi pun bersabda, lanjutnya, bahwa hal tersebut merupakan perkara yang besar tapi mudah. “Hal itu dapat dilakukan dengan beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji ke Baitullah,” ungkapnya.

Selain itu menurut Ustadz Barir, Rasulullah juga menjabarkan kepada sahabat tersebut apa saja pintu-pintu kebaikan itu. Yaitu puasa bisa menjadi perisai, sedekah bisa memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di pertengahan malam.

Berikutnya, masih menurut penjelasan Ustadz barir, dalam hadits tersebut Rasulullah juga menjelaskan tentang pokok segala perkara, tiang-tiangnya, dan puncaknya. “Pokok segala perkara adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad,” jelas Ustadz Barir.

Ia pun melanjutkan bagaimana cara yang menjaga itu semua. Yaitu dengan menjaga lisan. Menurut Ustadz Barir, saat menjelaskan perkara ini Rasulullah tidak main-main, yaitu sambil memegang lidahnya, “Jagalah ini (lisan)!”

Hal ini menurut Ustadz Barir sangat penting diperhatikan, bahwa karena lisan atau karena perkataan yang salah bisa menjerumuskan seseorang masuk ke dalam neraka. Seperti di akhir hadits ini, yaitu, “Tidaklah manusia tersungkur di neraka di atas wajah atau di atas hidung mereka melainkan dengan sebab lisan mereka.”

Oleh karena itu Ustadz Barir mengajak kepada para hadirin, selain melaksanakan sholat yang merupakan tiang agama, yang tidak kalah penting juga adalah menjaga lisan. “Karena lisan bisa menjadi perantara manusia masuk surga, lisan juga bisa sebab manusia masuk neraka,” ungkapnya. (Azizah)

RELATED ARTICLES

Most Popular