MUDIPAT.CO – Sekolah Teladan Nasional SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (SD Mudipat) melaksanakan kegiatan Recharging Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Sabtu (12/7/2025). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan peluncuran lima program baru: EduMu, E-library, Kelas Tahfidz, Sedekah Subuh, dan Lagu Kebiasaan Anak Mudipat Hebat.
Mengusung tema Meneguhkan Keunggulan dan Kemajuan Era Digital, kegiatan dilaksanakan di Auditorium The Millennium Building (TMB) Lantai 4 Din Syamsuddin, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Dr Didik Suhardi PhD; Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Dr H M Ridlwan MPd; Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Surabaya H Dikky Syadqomullah MHES; Ketua Majelis Dikdasmen PCM Ngagel Suyatno SPd MPsi; serta seluruh guru dan karyawan SD Mudipat.
Bangun Kebiasaan Anak Hebat
Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Eddy Susanto SPd MPd menjelaskan bahwa recharging GTK dilaksanakan untuk memperkuat semangat dan kesiapan guru-karyawan dalam menyambut tahun ajaran 2025/2026.
“Recharging ini untuk memotivasi teman-teman agar semangat dan mendapatkan wawasan baru dari Pak Didik Suhardi dalam mendidik anak-anak Mudipat Hebat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pembiasaan positif bagi para siswa. Melalui lima program yang diluncurkan, sekolah ingin menanamkan rutinitas baik seperti bangun pagi, beribadah, olahraga, sarapan sehat, belajar giat, interaksi sosial, berbagi, mengaji, dan tidur lebih awal.
“Tantangan wali murid sekarang cukup besar. Banyak anak terlalu fokus bermain HP hingga melalaikan belajar, salat, dan istirahat. Karena itu, lewat program ini, kami pantau dan tekankan pentingnya menjalani sembilan kebiasaan positif jika ingin menjadi anak hebat,” tegasnya.
Tahun Ajaran Baru, Semangat Baru
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya H Dikky Syadqomullah MHES mengajak seluruh murid, guru, dan orang tua untuk memulai perjalanan pendidikan dengan semangat dan motivasi yang tinggi. Ia menyampaikan harapannya agar tahun ajaran ini dipenuhi kelancaran dan keberkahan bagi seluruh warga sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya.
Dikky juga menekankan pentingnya tiga aspek utama, yakni persiapan, harapan, dan kerja sama. Dari sisi persiapan, ia mengingatkan agar fasilitas sekolah dipastikan dalam kondisi baik, guru telah menyiapkan kurikulum dan rencana pembelajaran dengan matang, serta murid mempersiapkan buku dan perlengkapan sekolah yang dibutuhkan.
Sementara dari sisi harapan, ia menginginkan agar siswa mampu meningkatkan prestasi akademik, membentuk karakter positif seperti disiplin dan tanggung jawab, serta didukung keterlibatan aktif orang tua dalam proses pendidikan.
“Kami berharap tahun ajaran ini menjadi tahun yang sukses dan produktif. Mari bekerja sama menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,” tegasnya.
Sekolah Unggul, Pembelajaran Mendalam
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Didik Suhardi PhD menegaskan bahwa lembaga pendidikan Muhammadiyah sudah semestinya selangkah lebih maju (one step ahead).
“Dalam Muktamar ke-48 di Surakarta, Muhammadiyah menargetkan setiap kabupaten/kota dan provinsi memiliki minimal satu sekolah Muhammadiyah yang terakreditasi unggul. Alhamdulillah, di Surabaya kita memiliki Mudipat yang bisa menjadi contoh,” ujarnya saat menyampaikan materi.
Didik Suhardi, yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI Bidang Manajemen dan Kelembagaan, menyatakan bahwa SD Muhammadiyah 4 Surabaya layak menjadi model untuk direplikasi di daerah lain.
“SD Muhammadiyah 4 Surabaya sudah sangat pantas untuk dikloning oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah yang belum memiliki sekolah unggul,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penerapan metode pembelajaran mendalam di sekolah. Menurutnya, yang perlu diubah bukan kurikulumnya, tetapi cara mengajarnya.
“Perlu dipahami, kita tidak mengubah kurikulum, tetapi mengubah metode pembelajarannya. Kita perlu menerapkan sistem deep learning agar siswa terlatih berpikir kritis,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Sekretaris Umum PP Muhammadiyah yang juga Mendikdasmen Abdul Mu’ti menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mindful, joyful, dan mendalam. Dalam praktiknya, guru harus berperan sebagai mentor, kolaborator, dan fasilitator.
Menutup paparannya, Didik menegaskan pentingnya respons yang tepat terhadap siswa berbakat.
“Jangan sampai kita takut pada anak yang cerdas lalu memisahkannya ke kelas khusus. Biarkan mereka bersosialisasi dengan teman-temannya agar terasah kemampuannya dalam membangun kemitraan. Itu yang perlu diajarkan: mindset kolaborasi, bukan sekadar menang dan kalah,” pungkasnya. (Yuda/AS/Mul)


