MUDIPAT.CO – Workshop Deep Learning SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) berlangsung lancar dan sukses di Auditorium Din Syamsuddin, The Milenum Building (TMB) Mudipat, Jum’at (11/7/2025).
Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik Dr. Nur Fauziyah, M.Pd dan Ulfaul Ma’rifah, M.Pd. menukangi workshop tersebut. Keduanya memberikan materi yang mendalam dan aplikatif terkait pengenalan deep learning, potensinya dalam mendukung proses pembelajaran, serta peluang integrasinya dalam kurikulum pendidikan dasar.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru Mudipat serta terdapat tamu special yakni para guru yang berasal dari Bawean. Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dan pendeketan deep learning, serta mendorong para pendidik untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik yang berkesadaran, bermakna serta menggembirakan, sesuai dengan prinsip pembelajaran deep learning.

Workshop tersebut dibuka dengan sesi pengenalan tentang apa itu pembelajaran mendalam, dimana Ibu Ulfa meperkenalkan konsep pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada hafalan informasi, melainkan mendorong pemahaman yang bermakna, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Acara berlangsung dengan interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta aktif dalam diskusi dan sesi praktik yang disiapkan oleh pemateri. Memasuki sesi praktik, para peserta ditantang untuk membuat Rancangan Pembelajaran Mendalam secara individu, dengan mengintegrasikan unsur-unsur yang telah disampaikan oleh Ibu Fauziyah ke dalam rancangan pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan bidang masing-masing.
Tak berhenti sampai di situ, peserta kemudian dibagi dalam kelompok sesuai dengan jenjang kelas dan diberikan waktu singkat, yakni 10 menit, untuk membuat design chapter dan lesson design. Meskipun waktu terbatas, suasana kolaboratif dan dinamis terasa begitu kuat saat peserta saling bertukar ide dan membangun rencana pembelajaran yang inovatif.
Setelah selesai membuat design chapter dan lesson design perwakilan dari kelompok kelas VI mempresnatasikan hasil dari rancangan yang mereka buat. Kali ini kelompok kelas VI yang digawangi oleh Ustadzah Linda (wali kelas VI F) menjelaskan tentang rancangan design chapter dan lesson design pada mata pelajaran IPA dalam materi Bagaimana tubuh bergerak. Pada design chapter materi yang disampaikan meliputi sendi, saraf, otot, rangka dan gangguan system saraf. Lalu untuk lesson design kelompok kelas VI mengusung materi sistem gerak dan sistem saraf.

Dalam rancangan lesson design yang dibuat oleh kelompok kelas 6 sudah disajikan secara rinci terkait proses pembelajaran mendalam. Pada rancangan tersebut sudah ditemukan bebrapa unsur-unsur pendekatan pembelajaran yang mendalam seperti prinsip pembelajaran mendalam yang meliputi 3 komponen yakni memahami, mengaplikasi dan merefleksi. Ketiga prinsip tersebut ditemukan dalam proses inti pemelajaran melalui menyimak video tentang sistem gerak pada tubuh manusia, pembuatan projek model tangan dnegan menggunakan gambar telapak tangan, sedotan dan benang, serta pada kegiatan penutup dengan memberikan pertanyaan: “Apa yang terjadi jika salah satu benang putus?”. Dengan rancangan tersebut siswa diharapkan mampu menjelaskan tentang bagaimana sistem gerak dan saraf saling terhubung satu dengan yang lain.
Kegiatan workshop ini mendapatkan respons positif dari para peserta, yang merasa terbantu dalam memahami bagaimana merancang pembelajaran yang lebih bermakna, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal menuju perubahan paradigma pembelajaran yang lebih transformatif dan relevan dengan tuntutan zaman.
Harapannya, melalui workshop ini, para guru tidak hanya memahami konsep deep learning, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Dengan terselenggaranya workshop ini, Mudipat kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu sekolah unggulan Muhammadiyah yang selalu berinovasi dalam dunia pendidikan, sekaligus menjadi pelopor dalam mengadopsi teknologi terbaru demi kemajuan peserta didik. (Lina Shabrina/Mul)


