MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) sukses menggelar acara resital seni musik bertajuk “Ekspresi dan Kreasi Seni Perekat Generasi” pada hari selasa, 25 Februari 2025. Acara yang merupakan ujian praktik seni musik bagi siswa kelas 6 ini berlangsung meriah dan memukau di halaman lt.1 gedung ADEC Mudipat.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Ustadz Edy Susanto MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa resital ini bukan hanya sekadar ajang unjuk bakat, tetapi juga sarana penting untuk melatih berbagai keterampilan siswa.
“Resital 2025 ini tidak hanya membanggakan nilai-nilai budaya, namun juga untuk melatih public speaking, kemampuan teknis agar tidak hanya jago dalam akademik saja, mengolah rasa dengan seni untuk mencintai keindahan, dan melatih kedisiplinan, tanggung jawab juga kerja sama, karena semua ini harus dikuasai sejak dini karena itulah yang akan menentukan kualitas seseorang,” ujarnya.
Ustadz Edy juga berpesan kepada siswa kelas 6 untuk tidak pernah berhenti belajar dan terus mengembangkan diri. “Jangan pernah berhenti belajar, terus belajar untuk kemajuan,” tegasnya.
Resital tahun ini mencatatkan rekor dengan menampilkan 26 kelompok, jumlah terbanyak sepanjang sejarah acara. Setiap kelompok terdiri dari vokalis, pianis, pemain kajon, tamborin, recorder, dan pianika. Mereka membawakan tiga lagu nusantara, yaitu “Sajojo” (Papua), “O Ina Ni Keke” (Sulawesi Utara), dan “Sudah Berlayar” (Maluku).
“Latihannya hampir sebulan ustadzah, kita selalu latihan buat resital, alhamdulillah sekarang sudah lega selesai tampil, semuanya sudah bekerja keras,” kata Azkadina siswa kelas 6B.
Penampilan para siswa mendapat apresiasi tinggi dari juri ahli musik sekaligus owner Hand the Row Music Course (HMC) yaitu Pak M. Hendro. “Saya salut dengan anak-anak Mudipat yang sudah belajar mulai dari semester 1, sudah melakukan yang terbaik dan yang terpenting adalah team work kalian, semoga semua siswa Mudipat lebih sukses lagi ke depannya,” puji Pak Hendro.
Ustadzah Elyk, salah satu wali murid kelas 6, juga mengungkapkan rasa harunya. “Saya hampir menangis ini terharu, alhamdulillah ikut lega dari tadi deg-degan,” tuturnya, setelah melihat tampilan putrinya.
Acara berakhir dengan seluruh siswa menyanyikan bersama 3 lagu yang sudah dibawakan dengan komando dari ustadz Nahary selaku guru seni musik. (Tsabita)
