MUDIPAT.CO – Mengawali kajian tafsir Dr.KH.M.sholihin, S.Ag. MPSDM menegaskan ayat yang akan diulas sangat relevan dengan kejadian yang baru-baru ini terjadi, Jumat (2/8/2024). Berikut bunyi terjemahnya Surat Al Maidah ayat 71, yaitu “Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi bencana apa pun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), karena itu mereka menjadi buta dan tuli, kemudian Allah menerima taubat mereka, lalu banyak di antara mereka buta dan tuli. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”
Kejadian apa itu? Dalam kajian yang diselenggarakan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya untuk guru dan karyawan ini Ustadz Sholihin menjabarkan tentang sifat orang Bani Israil ketika dikirim kepada mereka Nabi/utusan Allah termasuk dikirim orang-orang yang menyampaikan kebenaran Islam akan dibunuh.
“Termasuk yang terbaru adalah terbunuhnya Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas,” ucapnya. Ia melanjutkan, lucunya tidak ada negara Islam yang membela Palestina. Satu-satunya yang diharapkan adalah dukungan Indonesia, khususnya Muhammadiyah.
Kyai Sholihin kembali menegaskan sesuai dengan isi dari ayat tersebut perbuatan membunuh pasti ada balasanya. Balasanya pasti neraka, selain itu mereka akan buta dan tuli. Bukan buta dan tuli dalam arti sebenarnya, namun buta dan tuli terhadap kebenaran.
Jika mereka bertaubat, Allah akan menerima taubat mereka. Namun banyak diantara mereka yang kembali membunuh lagi. Mereka kembali buta dan tuli. Oleh karena itu agama Islam diturunkan ada lima alasan. Pertama hifdzu din menjaga agama. Kedua, hifdzu nafs menjaga jiwa. “Jika ada orang yang membunuh orang lain pasti akan ketahuan, balasanya pasti neraka,” ujarnya.
Ketiga, hifdzu aqli menjaga akal. Mempunyai akal berguna untuk membela kebenaran. “Banyak yang akalnya tidak dipakai, agama diakal-akali berarti mereka tidak beragama,” jelasnya. Keempat, hifdzu nafs menja dan kelima, hifdzu maali, menjaga harta. “Dapatkan harta yang halal dan belanjakan dengan benar,” pesannya. (Azizah)


