MUDIPAT.CO – Topik kajian tafsir kali ini adalah Surat Al maidah ayat 78. Kajian yang diikuti oleh guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya ini diasuh oleh Dr. KH. M.Sholihin, S.Ag, MPSDM, Jumat (3/1/2024). Ayat 78 ini menjelaskan tentang penyimpangan Bani Israil, sehingga mereka dilaknat oleh Allah karena durhaka dan melampaui batas.
Terjemahan dari ayat 78 sebagai berikut, “Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.”
Dalam kajian tersebut, Kyai Sholihin menjelaskan siapa yang durhaka pada Allah pasti dilaknat. Siapa yang taat pasti diberi syafaat.
Selain itu, Allah melarang pada kita untuk tidak boleh melampaui batas. Bahkan dalam agama pun tidak boleh, apalagi dalam urusan di luar agama. Misalnya, tidak bekerja hanya berzikir setiap hari. “Nah, itu sangat dilarang. Bahkan di zaman Rasulullah pun ada sahabat yang demikian. Sehingga mendapat teguran keras dari rasulullah,” ujarnya.
Selanjutnya, Wakil ketua PWM Jatim itu menjabarkan empat ciri orang yang dicintai Allah. Pertama, orang yang menjaga imannya agar tetap kokoh. Dimana orang tersebut selalu berusaha menjauhkan diri dari sifat-sifat yang bisa merusak iman, seperti iri dan dengki.
“Orang yang punya sifat iri dan dengki itu mudah sekali dilihat. apabila ada orang yang mendapat kebahagiaan, ada rasa tidak suka (mangkel) begitu,” ucapnya.
Sifat yang bisa merusak iman berikutnya adalah nifaq. Nifaq itu berarti orang yang bermuka dua atau berpura-pura. Cirinya, apabila berbicara dusta, apabila berjanji diingkari, dan apabila dipercaya tidak amanah.
Ciri dicintai oleh Allah yang Kedua, orang yang bertaqwa. Taqwa berarti benar-benar takut kepada Allah, takut akan keimanannya.
Ciri yang ketiga adalah orang yang beramal shalih secara istiqamah. Bukan sekadar banyak atau sedikitnya amal, tapi bagaimana orang tersebut bisa konsisten dalam berbuat amal kebaikan.
“Istiqomah itu terus menerus tanpa putus, kalau putus namanya bukan istiqoamah, tapi istirahat,” kelakarnya.
Keempat, orang yang ikhlas. Dalam melakukan ibadah, orang yang ikhlas tidak berorientasi pada manusia. Segala sesuatu dilakukan karena Allah dan hanya Allah. (Azizah)