MUDIPAT.CO – Ratusan siswa dengan penuh antusias memenuhi lapangan panahan Baratajaya XII, Sabtu-Minggu (13-14 Juli 2024). Mereka berasal dari beragam sekolah dasar negeri maupun swasta di Surabaya.
Meski masih masa liburan hal itu tak menyurutkan semangat mereka guna menggali ilmu dan pengalaman yang berharga.
Kemenpora punya gawe yakni cari bibit baru olahraga panahan dengan mengundang kurang lebih 300 siswa usia 8-12 tahun.
Para siswa harus melalui berbagai macam tes, ada sebanyak 13 macam tes, seperti: tes wall sitting, tes kecepatan reaksi, tes rentang lengan, tes psikologi dan ditutup dengan tes lari (yoyo).
Tak mau ketinggalan, bibit unggul pemanah 31 siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) pun ikut seleksi bergengsi itu.
Arek-arek Mudipat tak kenal lelah maupun panas yang menyengat, mereka semangat membara mengikuti serangkaian tes sampai selesai.
“Sebenarnya panas tapi tenggorokanku terasa dingin” ucap Raynor, salah satu peserta dari kelas 4H Mudipat.
Sementara itu Dr Iwan Hermawan, MPd, Tim Ahli Peningkatan Prestasi Kemenpora menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit atlit dari awal/kecil. Kemudian bibit itu diidentifikasi, faktor utamanya yaitu faktor genetik, postur tubuh, potensi fisiknya, antropometri kekhasan bentuk tubuh.
Misalnya, bentuk hidungnya harus yang pas, tidak terlalu mancung dan tidak terlalu pesek, begitu juga dengan tinggi dan berat badan.
“Janganlah orangtua lebih mementingkan kognitif daripada afektif dan psikomotorik anak, karena semuanya itu penting, tapi semua kembali ke hak asasi pribadi masing-masing,” sarannya.
Peserta lain juga berkomentar seleksi itu menyenangkan. “Saya seneng banget dapat pengalaman yang bermanfaat” seru M. Arjuna kelas 5D.
Pada hari kedua, kegiatan tersebut ditutup dengan pembagian uang saku yang bikin semua peserta tersenyum senang dengan hati gembira. (Etik/Arry)