MUDIPAT.CO – Nanti begitu terima rapor anak, orang tua jangan aneh-aneh. Langsung peluk anak, sampaikan terima kasih dan ucapan kebanggaan pada anak. “Alhamdulillah, terimakasih ya Nak. Kamu sudah luar biasa, jadi anak mama dan papa yang baik. Terimakasih ya sayang, ucapkan begitu. Itu jauh lebih berharga daripada njenengan ngomel-ngomel.”
Demikian disampaikan Prof Dr Umi Dayati MPd, Guru Besar Universitas Negeri Malang pada Seminar Parenting dan Penyerahan Rapor Semester 2 kelas 1 hingga 6 SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, Sabtu (15/6/2024).
Kegiatan bertema mendidik dengan hati, diikuti 1.500an orang tua siswa wali siswa Mudipat, berlangsung di Graha YKP Medokan, Surabaya, Jawa Timur.
Prof Umi menjadi pemateri yang jempolan. Tak hanya itu sepanjang acara materi disampaikan dengan seru, mengena dan lucu. Banyak orang tua siswa tertawa terpingkal-pingkal dengan materi yang dibumbui lawakan itu.
Orang tua pokoknya tidak usah aneh-aneh apalagi mengintrogasi macam-macam. Semua anak adalah cerdas. Tidak perlu diintrogasi apalagi dimarahi. Bila sekarang nilainya kurang ke depan perbaiki insyaallah sampai baik.
“Njenengan bilang: terimakasih sudah jadi anak mama yang baik, itu saja njenengan sudah menghidupkan hati anak. Itu artinya njenengan sudah menjadi orang tua hebat,” tegasnya.
Era sekarang mendidik anak harus menyesuaikan zaman. Anak saat ini harus banyak dipeluk dan disayang. Kalau dulu kita dididik dengan sangat tegas.
“Kita dulu dimarahi guru, laporan orang tua, sama orang tua ditambah dimarahi, inggih mboten?” tanya Prof Umi. Hadirin serempak menjawab inggih.
Dia mengingatkan tantangan pengasuhan anak saat ini adalah banyak anak yang manipulatif. Anak sedikit sedikit melapor dan mengadu, bahkan menambahi cerita. Padahal tidak sebenarnya.
“Kita harus jadi teladan ya Ma, Pa. Ojo njaluk anak rajin shalat, nek wong tuwone jarang shalat. Ojo njaluk anak pandai ngaji nek wong tuwone gak tahu ngaji.” bebernya. Artinya jangan berharap anak pandai ngaji dan rajin shalat kalau orang tuanya tidak rajin ngaji dan sregep shalat. Makasih jadilah orang tua teladan.
Prof Umi juga menyampaikan orang tua jangan pasrah bongkokan ke sekolah. Tapi bekerjasamalah. Bahwa sekolah yang utama ya di rumah.
“Anak-anak tidak perlu dileskan macam-macam sampai rupane anakmu koyok les-lesan. Jangan ekspor pendidikan anak semua ke sekolah. Ingat madrasah utama anak adalah di rumah,” ucap Prof Umi. (Mul)