MUDIPAT.CO – Kami sangat mengapresiasi kajian seperti ini. Mengapa? Karena Muhammadiyah ini kering pengetahuan tentang musik.
Demikian disampaikan Drs.M. Rofiq M. M.Pd.I, Wakil Ketua Bidang Seni Budaya PDM Kota Surabaya dalam Kajian Seni Budaya yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya bareng Lembaga Seni dan Budaya Muhammadiyah Surabaya, Rabu (22/5/2024) malam.
Dengan tema “Seni Budaya (Musik) dan Dakwah Muhammadiyah” kajian ini menghadirkan Kyai Khusen S.Ag,MA,PhD. Yai Cepu, panggilan akrabnya merupakan Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya (LSB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Ustadz Rofiq mengatakan, dirinya melihat tampilan Padus dari SD Mudipat sebelum acara dimulai, merupakan hal yang luar biasa. “Biasanya padus ya dari sekolah-sekolah tetangga, seperti Santa Clara dan semacamnya, ini malah dari anak-anak kita,” ungkapnya.
Pernah suatu ketika, ia mendapati SMA Muhammadiyah 10 mengundang dirinya dan ada tampilan wayang, sindennya shalawatan. Padalah biasanya sinden ya begitu, pakainya juga lagi yang dibawakan yo koyo ngono kuwi.
“Setelah anak-anak tampil, lanjutnya Pak Sudar, panggilan keseharian Pak Sudarusman, Kepala Sekolah bertanya, apa ada kritik? ” Wes gak ada kritik. Lho wong latihan wes kesel 6 bulan, habis tampil kok yo dikritik. Mene gak gelem tampil meneh, yo mengkeret arek-arek,” ujarnya.
Menurutnya, jika sedikit-sedikit dikritik anak-anak tidak akan bisa maju. “Masalah kurang, ya biasa, ya mesti ada. Biarkan anak-anak berekspresi menyalurkan bakat seni,” jelasnya
Lebih lanjut ia berpesan agar jangan terlalu gampang menyalahkan dan mengharamkan. Yang perlu dilakukan bagaimana anak mengekspresikan minat dan bakat seninya. (Azizah)
