MUDIPAT.CO – Duo warcil atau wartawan cilik SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya Ahmad Haris Ash Shiddiq (6D) dan Syifa Althofunnisaa Mustawan (5A) mewawancarai Drg Hj Hanum Salsabiela Rais MBA, penulis dan aktivis sosial Lazizmu pusat secara eksklusif, Ahad (5/5/2024).
Wawancara dilakukan usai Hanum mengisi Seminar Pendidikan: Menguatkan Sinergi antara Orang tua dan Sekolah di Auditorium The Millenium Building (TMB) SD Mudipat. Berikut inti petikan wawancaranya:
Pertanyaan: Baru saja kita memperingati hari Pendidikan nasional. Bagaimana Pendidikan kita menurut ibu?
Jawaban: Pendidikan itu terutama kalau di SD Muhammadiyah sudah sesuai dengan aturan-aturan pemerintah. SD Muhammadiyah ini sudah punya prestasi yang sangat membanggakan sehingga itu bentuk berhasilnya pendidikan. Tapi yang menjadi PR pendidikan bukan hanya yang terjadi di kelas tapi di luar kelas, bagaimana pendidikan tidak hanya tentang nilai angka tapi juga nilai-nilai kemanusiaan. Nilai moral nilai kerja keras nilai budi pekerti. Itu yang harusnya lebih banyak digalakkan.
Pertanyaan: Ibu adalah seorang penulis, Apa rahasia menjadi penulis yang tulisannya dicintai pembaca?
Jawaban: Harus banyak membaca. Membaca buku, seperti orang yang menuang air kalau tekonya tidak ada isinya tidak ada yang bisa dituang ke gelas. Biar tekonya penuh tekonya harus diisi air dulu, membaca itu seperti mengisi air ke dalam teko kemudian menulis itu seperti teko menuangkan air ke dalam gelas. Baca apa? baca buku menonton atau baca iqrobbikalladzi kholaq, membaca tidak hanya membaca di atas kertas tapi juga membaca alam. Membaca lingkungan membaca peradaban membaca perubahan. Itulah yang bisa dituangkan ke dalam tulisan juga jangan lupa riset.
Pertanyaan: Sebagai reporter cilik, kami mohon arahan bagaimana menjadi reporter yang baik?
Jawaban: Sebagai reporter yang baik itu yang jelas harus selalu mempertajam keingintahuan kalian terhadap suatu hal. jadi seorang reporter itu yang baik harus riset harus melakukan pendalaman pendalaman sebelum melakukan tugas jurnalistik. Jadi jurnalistik yang mendalam menjiwai itu juga harus diiringi dengan riset yang penuh dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Ini kalau nanti tidak sesuai dengan nilai etika kita punya batas.
Pertanyaan: Apa nasihat Ibu kepada kami siswa siswi SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan kepada seluruh pelajar di Indonesia.
Jawaban: Pokoknya semua belajar, anak didik SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan anak-anak pelajar di Indonesia, selalu sehat yang pertama itu penting ya adik-adik karena kalau tidak sehat kita tidak bisa apa-apa kalau kita panas kalau kita batuk tidak bisa apa-apa. Kedua sehat rohani jadi harus birrul walidain berbakti kepada orang tua, shalatnya jangan lupa, hafalannya diperbanyak. Lama-lama insya Allah nanti kebutuhan dunia dan akhiratnya saling berkompetisi menjadi seimbang. Nah itulah yang terbaik. Mudah-mudahan anak-anak Muhammadiyah 4 semuanya insya Allah saleh dan sholehah. Amin.
Demikian wawancara duo warcil SD Mudipat dengan Ibu Hanum. Semoga bermanfaat. (Mul)