MUDIPAT.CO – Usai terjeda karena bulan Ramadhan, kajian rutin tafsir guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) dimuali kembali, Jumat (26/4/2024). Kajian ini sama seperti sebelumnya, diasuh oleh Dr. H. M. Sholihin, S.Ag, MPSDM.
Kali ini, meneruskan kajian yang sudah pernah diulas sebelumnya, yakni Surat Al Maidah ayat 66.Sebelum mengurai makna dari ayat tersebut, terlebih dahulu Ustadz Sholihin, panggilan akrabnya membacakan ayat sekaligus terjemahnya.
”Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.”
Abah Sholihin, sapaan karibnya, pun menjelaskan ayat tersebut mengungkapkan kebaikan dan keberkahan yang dijanjikan Allah kepada mereka jika mereka menegakkan Taurat dan Injil serta kitab-kitab lain yang telah diturunkan, termasuk Al Quran. Allah akan menurunkan keberkahan atau rizki dari langit dan bumi.
“Ingat, rizki itu bukan hanya soal harta. Rizki dari langit bisa berarti berupa pertolongan dari Allah,” jelasnya.
Kesimpulannya, menurut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Timur ini adalah jika kita bener-benar berpegang teguh pada isi ajaran kitab suci, maka Allah akan menurunkan makanan dari langit dan bum. Oleh karena itu lanjutnya, kita sebagai umat islam yang dibekali dengan kitab suci Al Quran harus sungguh-sungguh berpegang teguh dan mengamalkan ajarannya.
Lebih lanjut ia menjabarkan tiga isi pokok Alquran. Pertama, tauhid yakni keesaan Allah. Bagaimana kita beriman kepada Allah dan menjauhkan diri dari syirik. Menurutnya, orang yang tauhidnya murni akan sangat dekat pertolongan dari Allah. Maka sebaliknya jika aqidah kita masih tercampur maka pertolongan Allah akan jauh.
Kedua adalah syariat. Bagaimana ibadah kita dengan Allah, bagaimana hubungan kita dengan manusia, dan bagaimana hubungan manusia dengan makhluk lainnya. Sedangkan isi pokok Al Quran yang ketiga adalah Akhlak. Pria kelahiran Lamongan ini menegaskan tauhid, ibadah, maupun iman kita tidak akan diterima jika akhlak kita tidak baik.
Sedangkan nilai akhlak tertinggi seseorang adalah jika bisa menjaga perasaan orang lain.Bahkan salah satu Hadist menerangkan jika Allah mengutus Nabi Muhammad Saw. ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. “Innama bu’istu liutammima makarimal akhlak.”
Tak lupa Abah Sholihin pun menyampaikan tentang ciri-ciri orang bertaqwa. Pertama, selalu ingat kepada Allah. Apapun yang dikerjakan selalu ingat Allah. Menurutnya, Allah membuat formula yaitu cara cepat mengingat Allah adalah dengan berdoa. Oleh karena itu setiap aktivitas ada doanya.
Misalanya, saat masuk masjid, ada doanya, keluar masjid, ada doanya. Mau makan maupun sesudah makan ada doanya, dan masih banyak lagi.Kedua, mengubah kebiasaan yang jelek menjadi baik. “Yang biasanaya ngamukan menjadi lebih sabar, yang suka malas ke masjid menjadi rajin, ucapanya positif, gak suka nylathu tonggone,” ia mencontohkan.
Ketiga, berhubungan dengan orang lain dengan akhlak yang baik. Ia pun memberi tips bagaimana menjadi orang yang akhlaknya baik dalam pergaulan, yaitu jangan hanya mengurusi diri sendiri. Berfikir sebelum berbicara. Jangan pernah anggap diri kita paling pinter, dan jangan pernah berharap pujian dari orang lain. (Muhimmatul Azizah)