Thursday, September 19, 2024
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYWaspadalah! Abah Sholihin Kuak Tiga Sifat yang Mengotori Hati

Waspadalah! Abah Sholihin Kuak Tiga Sifat yang Mengotori Hati

SURABAYA, MUDIPAT.CO – Tiga sifat yang dominan mengotori hati manusia disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr H Muhammad Sholihin SAg MPSDM di Kajian bakda Subuh Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Ahad (7/4/2024).

Kegiatan merupakan rangkaian i’tikaf guru dan karyawan Mudipat di Masjid KH Ahmad Dahlan gedung utama Mudipat.

“Apa yang membuat jiwa manusia itu kotor? Nomor satu adalah iri dengki. Ini adalah penyakit hati terjelek sedunia,” ucap Abah Sholihin, sapaan karibnya.

Kita semua, lanjutnya, adalah orang yang berharga. Dia melarang setiap kita agar tidak membanding-bandingkan. Semua punya kelebihan maka kewajiban kita perbanyak syukur.

“Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah jalani hidup ini melakukan yang terbaik,” kelakarnya disambut derai tawa hadirin.

Mantan kepala SD Mudipat itu menegaskan ada solusi agar terhindar dari sifat iri dengki. Yaitu perbanyak bersyukur dalam banyak hal.

“Penyakit yang kedua adalah munafik. Bila berkata berdusta, bila berjanji tak ditepati bila dipercaya ingkar. Ini juga penyakit parah harus dijauhi,” sarannya.

Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu melanjutkan, penyakit hati yang ketiga adalah sombong atau takabbur. Sifat yang meninggikan diri sendiri dan menghinakan orang lain.

“Kita semua berada di zona itu, ini rawan. Merasa yang ter, merasa pinter dewe sombong, merasa paling ganteng, paling cantik, itu sombong, jauhi,” pesannya.

“Hati-hati, tak akan masuk surga seseorang yang masih ada dalam hatinya perasaan sombong walaupun sangat kecil,” kata ayah tiga anak itu.

Abah Sholihin pada kesempatan itu menjelaskan hakekat puasa dalam pandangan Rasyid Ridha. Yakni 1) Tarbiyah al-iradah (pendidikan keinginan), 2) Thariqat al–malaikat, Malaikat merupakan makhluk suci, yang selalu taat dan patuh terhadap segala perintah Allah, 3) Tarbiyat al–ilahiyyat (pendidikan ketuhanan), 4) Tazkiyat annafsi (penyucian jiwa).

Di akhir kajian, Abah Sholihin meminta seluruh guru dan karyawan bersalaman dan bermaaf-maafan, karena hari tersebut adalah hari akhir aktivitas di sekolah. Juga merupakan puncak arus terbesar bagi guru dan karyawan untuk mudik ke tanah kelahirannya.

Nampak haru dan tangis pecah dalam suasana tersebut. Maaf-memaafkan tidak merendahkan siapapun, justru maaf-memaafkan adalah perbuatan mulia, karena membersihkan hati, meninggikan derajat kedua belah pihak. Selamat Idul Fitri 1445 H. (Mul)

RELATED ARTICLES

Most Popular