MUDIPAT.CO – Kajian tafsir untuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya kali ini mengupas Surat Al Maidah ayat 63, Jumat (23/2/2024). Sebelum mulai pada inti kajian, Ustadz Dr. H M. Sholihin, S.Ag, MPSDM mengingatkan agar dalam bekerja selalu berdasar pada prinsip-prisip keimanan dan keislaman.
Wakil Ketua PWM Jawa Timur itu menjelaskan jika orang bekerja berdasar prinsip-prinsip keimanan dan keislaman maka akan tumbuh dalam dirinya lima keyakinan, yaitu bekerja atas dasar diperintah oleh Allah, akan muncul keyakinan pasti akan dating pertolongan dari Allah, yakin bahwa pekerjaannya pasti akan mendapat balasan dari Allah, yakin bahwa saat bekerja pasti akan dilihat dan diawasi oleh Allah, dan yakin setiap pekerjaan pasti akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah.
“Jika lima keyakinan itu sudah muncul, pasti akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Bekerja gak sak karepe dewe. Balasan Allah itu tidak disangka-sangka. Tidak bisa diprediksi,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ustadz Sholihin melanjutkan mengupas makna Surat Al Maidah ayat 63. Ia membacakan ayat dan terjemahnya terlebih dahulu. Terjemahnya, yaitu “Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.”
Menurutnya, Ada dua perbuatan yang tidak disukai Allah. Yaitu, berkata bohong dan memakan makanan yang haram. Ia menjabarkan bahwa Allah sangat membenci orang yang suka berkata bohong. Bahkan Rasulullah bersabda salah satu tanda orang munafiq adalah apabila ia berbicara, ia berbohong.
Ia pun menegaskan bohong itu ibarat racun. “Bohong itu seperti racun, yang akan terus meracuni kehidupan kita. Sekali bohong, maka selanjutnya akan terbias,” paparnya.
Selain berbohong, ia melanjutkan, hal yang tidak Allah sukai dari ayat 63 tersebut adalah memakan makanan yang haram. Menurutnya berbohong dan memakan makanan yang haram ini satu paket. “Orang yang suka bohong ia akan suka makan makanan yang haram,” jelasnya.
Ia pun melanjutkan dengan sebuah cerita, ketika itu rasulullah sedang bersama dengan para sahabat. Kemudian rasulullah berkata, akan ada orang yang lewat dan ialah calon penghuni surga. Para sahabat pun penasaran dan menunggu. Tak lama, lewatlah seorang yang sangat sederhana. Kemudaan atas izin rasulullah ia menginap. Selama menginap, para sahabat memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh orang tersebut dan tidak ada yang istimewa.
Orang tersebut mengerti jika para sahabat memperhatikannya, akhirnya memberikan beberapa penjelasan. Rasulullah mengatakan aku adalah calon penghuni surga karena pertama, Aku membiasakan dua hal yang secara fisik tidak bisa dilakukan oleh orang lain tapi bisa dilakukan oleh hati, yaitu aku tidak pernah punya perasaan iri dengki dan aku selalu senang atas kebahagiaan yang diperoleh orang lain. Kedua, selama hidup aku tidak pernah berkata bohong.
Oleh karena itu, menurut Ustadz Sholihin sebisa mungkin agar sellau berkata jujur dan menghindari berbohong meski pahit hasilnya. Selanjutnya, dalam mencari rizki bukan banyaknya rizki yang dicari, tapi keberkahannya. Mencari rizki harus merasa cukup, pasti Allah akan melebihkan. (Muhimmatul Azizah)