MUDIPAT.CO – SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya mengajak siswa-siswi Kader Muballigh Cilik Muhammadiyah (KMCM) dan siswa lainnya untuk jalan-jalan ke Yogyakarta. Bukan jalan-jalan biasa, 91 siswa ini melakukan studi pesantren di pondok Muhammadiyah yang pertama berdiri. Yaitu Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta.
Sabtu (20/1/2024) pagi, siswa-siswi Mudipat sampai di kampus Pesantren Mu’allimat di Jl. Suronatan, kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Para ustadzah dan kakak-kakak pengurus Mu’allimat menyambut dengan senyuman keramahan. “Selamat datang di Mu’allimat”, ucap salah satu pengurus sambil sedikit membungkuk.
Siswa-siswi Mudipat berkumpul di aula Baroroh Barid untuk mendapat pengarahan dan presentasi terkait sejarah, program-program, dan pengenalan pondok pesantren. Ustadzah Imastuti humas Mu’allimat menyampaikan bahwa perkaderan di Mu’allimat sangatlah efektif. Terbukti alumninya menjadi tokoh-tokoh perempuan Muhammadiyah berpengaruh. Seperti ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, juga ketua Pimpinan Pusat Nasyi’atul ‘Aisyiyah, Ariati Dina.
Rektor perempuan pertama di Indonesia, Andi Rosdianah, juga merupakan alumni kebanggaan Mu’allimat Yogyakarta.Rayana Kayla, salah satu alumni Mudipat yang kini menempuh studinya di Mu’allimat mengaku bangga. “Awalnya, saya tidak tahu tentang pondok ini. Tapi kini saya sangat senang dan bangga belajar di program internasional di sini,” jelasnya.
Ia pun mengaku senang karena di Mu’allimat Yogyakarta banyak program yang mengasah skill berbahasa asing dan wawasan globalnya. (Erfin)