MUDIPAT.CO – Idealnya anak – anak pegang dan berinteraki dengan HP hanya tiga jam. Itu berdasarkan WHO, untuk anak usia SD maksimal sehari dua hingga tiga jam, tetapi saat ini karena kesibukan orang tua seringkali gadget menjadi teman anak. Namun anak anak harus dilatih untuk memiliki imunitas memilih dan memilah hal – hal yang baik dan tidak baik.
Demikian disampaikan Narasumber Siti Fauziah SPd MSi CBHC (Founder Open Mind Consulting, Konselor Keluarga) pada Parenting Kelas III dan Penerimaan Rapor Semester I di Auditorium Din Samsudin The Millennium Building SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, Sabtu (16/12).
Acara bertema Penguatan Peran Orang Tua terhadap Pola Asuh Anak di Era Digital, diikuti 220 orang tua dan wali murid kelas III, setelah parenting lalu menerima rapor semester I.
Parenting ini digelar SD Mudipat Surabaya dalam rangka persiapan pembelajaran secara digital agar orang tua dan siswa siap dengan pembelajaran yang lebih banyak menggunakan tablet sebagai fasilitas pembelajaran di era digital saat ini
Menurut Ustadzah Fauziah gadget itu hanya “rekan”, bukan pengganti orang, bukan sahabat, apalagi gadget jadi pengasuhnya anak – anak. Tetapi orang tua harus berperan aktif memantau dan mendampingi anak ketika berinteraksi dengan gadget. Karena di era digital ini anak – anak bukan anak asuh gadget, tetapi tetap menjadi anak bagi orang tua mereka.
Ustadzah Fauziah menjelaskan, ketika anak – anak yang masih di bawa umur dan masih diawasi orang tua tetapi sudah memiliki HP sendiri. ”Maka anak – anak tidak boleh mempassword HP nya, sehingga orang tua bisa menelusuri, apa aja yang ada digadget anak, sehingga bisa mencegah hal – hal negatif, sebelum semuanya terlanjur menjadi habid yang tidak baik bagi anak – anak,” jelas Ustadzah Fauziah.
Ustadzah Fauziah mengatakan, pentingnya memahami rating aplikasi dan game, supaya tidak semua yang menarik itu diinstall. Sehingga anak – anak tahu, aplikasi atau game ini rating berapa, untuk anak usia berapa? “Dan bila sudah terlanjur di diinstall maka orang tua harus mendampingi untuk menetralisir hal – hal negatif ke dalam otaknya,” jelasnya.
Ustadzah Fauziah menegaskan, gadget itu bisa jadi kawan atau lawan, tetapi yang terpenting jangan sampai anak – anak kita lebih butuh gadgetnya daripada orang tuanya. Maka harus penggunaan gadget harus dikelolah dengan baik. “Supaya orang lebih dibutuhkan anak – anak daripada gadgetnya.” Katanya. (mul)