MUDIPAT.CO – Kajian kali ini bukan mengupas ayat Alquran sepertia biasanya, namun KH. Dr. M. Sholihin,S.Ag, MPSDM sebagai pemateri menyampaikan tentang beberapa hal terkait dengan Milad Muhammadiyah yang akan jatuh besok Sabtu pada tanggal 18 November, Jumat (17/11/2023). Ustadz Sholihin mengungkapkan tema besar Milad kali ini adalah Ikhtiar Menyelamatkan Semesta.
Menurutnya, tema ini mengandung makna yang luar biasa pada era saat ini. Bahkan sejak pendirian Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan merupakan bagian dari menyelamatkan semesta, khususnya menyelamatkan Indonesia. Mengapa? Ia pun menyampaikan beberapa alasan KH Ahmad Dahlam dalam mendirikan Muhammadiyah, antara lain, pertama, Muhammadiyah didirikan untuk memerangi kebodohan. Sehingga munculah berbagai macam lembaga pendidikan sebagai tempat anak-anak Indonesia belajar dan menuntut ilmu, agar menjadi anak yang cerdas dan terdidik.
Kedua, untuk memerangi kemiskinan. Kadang-kadang kebodohan dan kemiskinan itu satu paket, meskipun tidak selalu demikian. Tidak bisa dipungkiri, orang yang miskin akan sulit memperoleh akses pendidikan. “Kalau tidak punya uang, ya tidak bisa sekolah,” ungkapnya.
Ketiga, untuk memurnikan ajaran Islam. Dalam melaksanakan ajaran Islam harus sesuai Alquran dan Assunah, tidak boleh dicampur-campur. “Inilah ajaran Muhammadiyah yang harus kita anut,” tegasnya. Ia pun melanjutkan, orang yang melaksanakan Islam dengan murni, maka akan muncul dalam hati dan jiwa seseorang tersebut perasaan rela berkorban untuk kepentingan agama dan orang lain.
“Ini hal yang sangat penting pada awal kemerdekaan. Jika mereka melaksanakan islam dengan murni, maka akan berani berjihad fi Sabilillah, berani mengorbankan jiwa, harta, bahkan raga untuk membela Negara,” ucapnya.
Keempat, terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. Utuh berarti manusia yang sehat jasmani dan rohaninya. Orang yang memiliki sehat rohani, cirinya adalah selalu peduli pada orang lain, peduli pada masyarakat, dan bangsa. Kelima, Untuk membendung/ menfilter pengaruh negatif dari luar. Semua yang datang dari luar ada plus minusnya, maka harus difilter.
Ustadz Sholihin pun menambahkan dalam mewujudkan ikhtiar tersebut, munculah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), kegiatan sosial seperti panti asuhan, lazismu, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, lanjutnya dalam mengembangkan Muhammadiyah ada 5 kekuatan, yaitu pertama, prinsip beragama. Muhammadiyah tidak bermadzab, menghidupkan Tajdid, menjauhkan diri dari TBC, berpedoman pada Alquran dan Assunah. Kedua, Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang baik memiliki 2 kriteria, yaitu aqliyah, pikiran baik, akalnya sehat, sehingga munculah ide mapun gagasan untuk memajukan Muhammadiyah dan bangsa. Kriteria kedua adalah nafsiyah, yaitu sikap, prilaku atau akhlak. Muhammadiyah harus menjadi contoh yang baik dalam segi apapaun, menjadi teladan utama.
Ketiga, sistem organisasi/ gerakan tertib, tidak amburadul. Ciri organisasi yang baik adalah tidak anti kritik dan mudah dikontrol. “Muhammadiyah sudah terbukti,” jelasnya.
Keempat adalah dakwahnya. Dakwah Muhammadiyah dilakukan secara lisan, tulisan maupun bil hal. Sedangkan yang kelima adalah peran AUM. Kiprah AUM luar biasa, ada AUM bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan masih banyak lagi (Muhimmatul Azizah)