MUDIPAT.CO – Belajar ini demi belajar. Kita ngisi diri untuk membekali peserta didik. Dan insya Allah ini menjadi ilmu yang manfaat dan pahalanya tak putus meski kita sudah mati.
Itu disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Ah Zaini MPd pada Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, Sabtu (23/9/2023). Narasumber Drs Muhammad Naim MPd, pengawas Pendidikan Kecamatan Gubeng, Surabaya.
Turut hadir memberi motivasi kepada peserta 96 guru Mudipat, yaitu Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Sugeng Purwanto serta Ketua Majelis Dikdasmen PCM Ngagel Suyatno MPd, di Auditorium The Millenium Building Mudipat.
Zaini mengatakan, Kurikulum Merdeka (Kurmer) jangan diplesetkan menjadi kurikulum meradang kabeh. Hal tersebut yang membuat tidak semangat guru dalam belajar dan mengajar.
“Jangan (plesetkan). Inilah inisiatif pemerintah dalam rangka meningkatkan kwalitas pendidikan kita.” terang suami Umi Syarofah MPd itu.
Lebih lanjut dikatakan, menjadi guru sangat mulia. Karena guru menjadi salah satu kriteria orang yang amalnya tak putus meski telah mati. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW. Tiga amal yang tak putus meski sudah mati. Yaitu sedekah jariyah, ilmu yang manfaat (guru), dan doa anak Sholeh.
“Maka dari bapak ibu sodara sekalian, bekerjalah dengan cerdas tuntas ikhlas. Insyaallah jaminannya surga buat panjenengan semua. Amin.” harapnya.
Zaini mengakhiri pidatonya dengan mengutip kata mutiara dari Luqman Al-Hakim. Yakni: Tuntutlah ilmu di saat miskin. Ia akan menjadi hartamu. Di saat kamu kaya ia akan menjadi perhiasanmu.
Peserta Pega Mustika SPd mengaku Pelatihan IKM yang diikuti sangat bermanfaat dan bagus. Dia merasa narasumber menjelaskan secara rinci dalam mempersiapkan bahan ajar yang terbaik untuk di terapkan dalam proses pembelajaran terhadap peserta didik.
“Semoga dengan pelatihan ini nantinya dapat teraplikasikan dengan baik untuk mendidik generasi penerus menjadi peserta didik yang hebat.” terang wali kelas 3-I itu. (Mul)