MUDIPAT.CO – Lomba masak merupakan lomba pamungkas untuk Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Sabtu (12/8/2023). Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) menggelar berbagai lomba. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk GTK.
Dengan mengambil tema Makanan Tradisional-Modern lomba masak berlangsung seru dan penuh kejutan. GTK dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain Kelompok Wali Kelas (Walas) Kelas 1, Walas Kelas 2, Walas Kelas 3, Walas Kelas 4, Walas Kelas 5, Walas Kelas 6, Guru bidang studi umum, Guru bidang studi Bahasa Inggris, Guru AIK, dan Kelompok Tata Usaha (TU).
Semua bahan dan kompor disediakan panitia, peserta lomba hanya membawa alat masak dan pernak-pernik untuk menghias. Nah, ini yang selalu ditunggu dengan berdebar-debar. “Kira-kira bahannya apa?” Beberapa peserta bertanya penasaran.
Betapa tidak, beberapa kali lomba masak selalu ada bahan yang bikin terkejut. Peserta pun tidak pernah tahu, lomba masak kali ini memasak menu sayuran, lauk-pauk, atau kudapan. Seperti saat lomba masak sebelum-sebelumnya, banyak peserta yang sudah belajar membuat aneka sayur dan lauk, ternyata bahannya polo pendem.
Begitu sebaliknya, sudah belajar aneka kudapan dari polo penden, ternyata bahannya sayur dan ikan. Kali ini lomba masak bahannya selain sayur juga ada polo pendem. Saat sudah melihat bahannya, peserta pun langsung mengekskusi bahan tersebut menjadi berbagai hidangan yang menggoda.
Seperti yang dilakukan Tim Walas Kelas 2, mereka membuat nadi gunung Pananggungan hati, bihun goreng puncak Bromo, kolak Semeru meletus, capcay Rinjani, pudding Paderman sejuk, bola-bola pisang Merapi, dan sosis gulung Kelud.
Setelah 90 menit, akhirnya masakan pun sudah siap. Dengan mengambil tema “Eksotik Indonesia” Tim Walas 2 berhasil meraih juara 2. Sedangkan Juara 1 diraih Tim Walas Kelas 4 dan Juara 3 diraih Tim walas Kelas 6.
Tak tanggung-tanggung, panitia mengundang Juri dari Ahli Gizi Rumah Sakit Dr. Soetomo. Adapun kriteria penilainnya meliputi kreatifitas, cita rasa, penampilan, keragaman gizi, kebersihan alat dan bahan, dan kemeriahan dekor dan yel-yel. Menurut Ustadzah Warmiati, Ketua panitia lomba memasak mengatakan selain rasa yang terpenting adalah adanya keseimbangan gizi dari tiap masakan. (Muhimmatul Azizah)