MUDIPAT.CO – Tidak ada kata libur dan berhenti dalam belajar. Itu yang mendasari dua belas guru SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya mengikuti Holiday Camp di Kampung Inggris Pare Kediri. Di tengah-tengah jadwal liburan sekolah, para guru ini rela melewatkan liburan kerja juga liburan bersama keluarga tercinta, demi ikuti kegiatan menarik ini.
Mereka adalah Siti Zubaidah, Muhimmatul Azizah, Inka Verdayani, Saddam Husein, Auniyah Nidaul Azizah, Suatriari, Nur Ratnasari, Etik Dwi Maharti, Marsudidono, Bara Nira Santi, Warmiati, dan Tazkiyatun Nafsi Elhawa.
Selama dua belas hari, mereka akan menjalani rutinitas studi untuk meningkatkan kemampuan ber-cas cis cus dalam berbahasa Inggris, tepatnya di Mahesa Institute.
Setiap harinya, para guru ini mengikuti empat kali kelas tutorial. Kelas pertama pukul 07.00-08.30, kelas kedua pukul 10.00-11.30. Sedangkan Kelas ketiga pada pukul 14.30-16.00 dan Kelas keempat pukul 16.00-17.30. Kegiatan berlangsung 2 pekan: Senin-Jumat (3-14/7/2023).
Para guru ini pun mendapat panggilan baru. Jika biasanya di sekolah mereka dipanggil Ustadz- Ustadzah, di Kampung Inggris ini panggilan mereka menjadi Mr. dan Mrs/Ms. Di hari pertama ikuti kelas tutorial, para guru ini pun langsung disuguhkan dengan beragam “speech” yang kocak. Ini yang membuat kelas menjadi menarik, interaktif, dan menyenangkan.
Ms. Sisil, salah satu teacher mengungkapkan dalam berbahasa Inggris memang harus sedikit ‘lebay’ atau ‘kemenyek’. Ini membuat para guru tidak malu mencoba ‘speak up’. Termasuk kata dalam Indonesia di-Inggris-kan.
Seperti contohnya Mr. Dudi, panggilan akrab dari Marsudidono saat memperkenalkan diri. ‘You can call me Dudi.’ Kata Dudi diucapkan menjadi ‘dudai’. Para guru pun spontan tertawa. Contoh lainya, saat Mr. Dudi mengucap kata Monkasel, akronim dari Monumen Kapal Selam, ia mengucap mirip ‘mount castle’. Hal-hal seperti inilah yang membuat kelas menjadi penuh tawa.
Holiday Camp menurut Mrs. Ida, panggilan akrab dari Siti Zubaidah, yang juga merupakan Direktur Cambridge Internasional Program (CIP) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, menambah pengetahuan juga pengalaman baru bagi guru.
“Semoga setelah dari Kampung Inggris ini, teman-teman guru bisa semakin mahir dan memberi servis terbaik untuk siswa, khususnya kelas CIP,” harapnya.
Mrs. Ida menambahkan, fokus yang dipelajari adalah peningkatan skill speaking. Dia menargetkan skill timnya meningkat dan mampu bersaing dengan gerakan sekolah swasta lain yang semakin cepat menyelenggarakan program cambridge.
“Misi kita menyiapkan SD Muhammadiyah 4 Surabaya sebagai center Cambridge sehingga Mudipat menjadi sekolah Internasional yang bermutu,” terangnya.
“Pada prinsipnya, walaupun kita sudah menjadi guru bukan berarti harus berhenti belajar, tetap harus belajar dan mengasah kemampuan sampai kapan pun dan di manapun,” pesannya. (Muhimmatul Azizah/Mul)