oleh Dr. Mulyana AZ S.Pd M.Si*
MUDIPAT.CO-Seharusnya sekolah itu memiliki Tim Marketing yang lebih permanen, yang bertugas memasarkan produk sekolah. Saat produk sekolah dipasarkan oleh tim marketing maka dan dinikmati oleh konsumen (baca: calon wali murid) maka sekolah terus akan laris dan pendaftar siswa barunya akan melebihi kuota.
Berdasarkan pengamatan penulis, hampir tidak ada sekolah yang memiliki tyim marketing sekolah secara khusus. Untuk kepentingan mencari siswa baru, sekolah hanya mengandalkan panitia PPDB yang bertugas mencatat siswa yang akan sekolah di sekolah tersebut. Panitia PPDB juga akan dibentuk menjelang ajaran baru, Telat! Di Era digital, sudah seharusnya sekolah mampu memanfaatkan IT untuk memasarkan sekolah sekaligus mencari murtid baru.
Berdasarkan pengamatan penulis, selama ini sekolah tidak memiliki tim marketing atau “Zero Tim Marketing “ yang bertugas memasarkan produk dan menarik calon pembeli atau pelanggan sekolah, yaitu wali murid. Padahal untuk dapat mempromosikan bahwa sekolahnya itu bagus, menarik, berkualitas dan unggul maka diperlukan tim marketing sekolah.
Sekolah dalam mencari murid baru pada hakekatnya hampir sama dengan perusahaan yang mencari pembeli. Keduanya sama-sama harus memasarkan produknya dengan penuh kesungguhan. Sebaik apapun produk sebuah perusahaan, jika tidak dipasarkan dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa produk itu tidak akan dikenal dan laku dijual kepada konsumen. Demikian juga sekolah, sehebat apapun manajemennya, setinggi apapun gedungnya selengkap apapun fasilitasnya, jika sekolah tersebut tidak mampu memarketing sekolahnya dengan baik maka dapat dipastikan sekolah tersebut tidak akan laku jual.
Penulis merasa tidak heran jika di Surabaya, Bandung, Semarang, Jakarta atau kota-kota lain banyak sekolah megah dengan gedung menjulang tinggi, tetapi sepi pendaftar dan setiap tahun jumlah siswanya mengalami kemerosotan, hal ini bukan karena sekolah tersebut kualitasnya kurang baik atau pelayanan yang tidak bagus, tetapi hal ini lebih disebabkan karena sekolah tersebut tidak cerdas dalam mengelola marketing produk sekolahnya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan penulis pada tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa jika sekolah ingin terus berkembang dan terus mengalami peningkatan, maka sekolah dapat melakukan beberapa strategi berikut (a) meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik (b) meningkatkan kualitas pelayanan (c) meningkatkan propesionalisme dalam pembelajaran dan (d) memarketingkan sekolah dengan baik. (*)
*Dosen Psikologi UM Surabaya dan Ketua Litbang Mudipat