Saturday, January 18, 2025
spot_imgspot_img
HomeINFOAGENDA SEKOLAHRumuskan Proker, Mudipat Gelar Raker

Rumuskan Proker, Mudipat Gelar Raker

MUDIPAT.CO-SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya menggelar rapat kerja (Raker) Tahun Pelajaran 2023/2024 pada Sabtu-Ahad (18-19/03/2023) di Hotel Kapal Sengkaling Malang.

Raker yang bertema “Mengembangkan Potensi dan Inovasi Menuju Sekolah Unggul dan Berprestasi” itu diikuti 43 orang terdiri dari guru, karyawan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan (kaur) dan staf kaur. Terbagi menjadi 11 komisi yaitu komisi Kesiswaan, Bimbingan Konseling, Kurikulum, Al Islam Kemuhammadiyahan, Sarana, Sumber Daya Insani, Humas, Tata Usaha dan Perpustakaan, Penelitian Pengembangan, School Social Responsibility (SSR), dan Umum.

Raker diawali dengan sambutan yang disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Edy Susanto. Dalam sambutannya dia menyampaikan raker merupakan agenda rutin setiap tahun untuk menyusun program kerja (proker) jangka pendek satu tahun ke depan.

“Agenda raker di Malang ini adalah tahap ketiga atau tahap perumusan. Pada tahap ini akan dirumuskan program kerja jangka pendek satu tahun ke depan dari masing-masing komisi. Dua tahap raker sebelumnya dilaksanakan di sekolah yaitu Pra Raker dan Rapat Pleno.

Lebih lanjut Edy menjelaskan sekolah yang baik adalah sekolah yang tidak hanya memiliki sistem yang baik tetapi juga menjalankan sistem itu bersama-sama.

“Jadi jangan hanya membanggakan sistem yang baik tetapi sistem itu juga harus dijalankan bersama,” katanya.

“Sesuai tema raker kali ini, kita harus terus mengusahakan sekolah kita memiliki keunggulan-keunggulan, tidak hanya di bidang akademik. Sekolah hendaknya tidak hanya mengandalkan keunggulan bidang akademik  tetapi harus punya keunggulan lainnya, misalnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter jadi salah satu pijakan utama menyekolahkan putra-putrinya,” jelasnya.

Menurut Edy ada tiga pertimbangan orang tua siswa menyekolahkan putra-putrinya di Mudipat yaitu pendidikan spiritual, pendidikan karakter, pendidikan akademik dan kecapakan hidup.

“Oleh karena itu, kita harus terus menerus mengupayakan keunggulan-keunggulan itu agar Mudipat menjadi jujukan orang tua menyekolahkan putra-putrinya,” tandasnya.

“Kaitannya dengan inovasi, saya pernah diskusi dengan seorang profesor dari Universitas Negeri Malang. Beliau mengatakan kurikulum apapun tidak masalah, paling penting gurunya,” katanya.

Seorang guru, Edy melanjutkan, selain kemampuan mengajar juga harus dibekali kemampuan bidang IT agar mampu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran.

Terakhir Edy berpesan agar guru-guru Mudipat menghidupkan kembali Kelompok Kerja Guru (KKG) agar tercipta suatu Masyarakat Pembelajar atau Learning Community. (Anang)

RELATED ARTICLES

Most Popular