MUDIPAT.CO – Siswa kelas 1 SD Muhammadiyah 4 Surabaya (Mudipat) mengikuti Fun Outing Class (FOC) di Museum Mpu Tantular, Sidoarjo, Selasa, 4 Oktober 2022 . Siswa-siswi Sekolah Teladan Nasional ini sangat antusias dan bergembira mengikuti acara tersebut. Bagi mereka belajar kontekstual sungguh menyenangkan. Acara diikuti 227 siswa.
Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya Ustadz Edy Susanto MPd pada pengarahan sebelum siswa berangkat menyampaikan, siswa selama mengikuti FOC harus mematuhi aturan yang berlaku di Museum. Sebagaimana dengan materi FOC kali ini yaitu kegiatan dan mematuhi aturan di tempat umum.
“Di museum banyak benda- benda yang berharga bersejarah yang harus kita jaga, dengan tidak merusak, memegang, apalagi membuang sampah sembarangan, menjaga ketertiban, tidak bertengkar, menjaga kelestarian museum adalah tanggung jawab kita semua. Baik anak-anak usia SD sampai dewasa,” terangnya.
Kepala sekolah yang pernah dinobatkan sebagai kepala sekolah berprestasi ini juga berpesan, berkunjung ke museum adalah pengalaman sukses dan bermakna bagis siwa. Ada banyak pengetahuan penting yang dapat kita ambil maka ikuti kegiatan disana dengan baik.
“Kita jaga nama baik sekolah kita. Kita harus bangga dengan sejarah yang kita miliki bahwa zaman dahulu negara tercinta Indonesia telah mengenal tulisan, senjata, benda-benda yang berharga, dan budaya yang sangat beragam. Memiliki banyak pengalaman dapat mendewasakan kita dalam bersikap,” ujar pria asli Nganjuk itu.
Usai mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah di Lapangan sekolah, seluruh siswa bergegas menuju bis yang telah disediakan untuk melakukan perjalanan ke museum. Kurang lebih 45 menit menempuh perjalanan Surabaya- Sidoarjo.
Sesampai di museum seluruh siswa diarahkan menuju Aula untuk mendapatkan pengarahan dari pemandu dan melihat film dokumentasi koleksi benda-benda bersejarah yang dimiliki oleh museum. Selanjutnya siswa kelas 1 dibagi menjadi 3 kelompok untuk rolling ke ruang-ruang penyimpanan benda-benda bersejarah.
Nama Mpu Tantular adalah bentuk penghormatan untuk pujangga besar Majapahit sang pengarang kitab Arjunawijaya dan Sotasoma dengan falsafah Bhineka Tunggal Ika.
Museum yang beralamatkan di Jl. Raya Buduran-Jembatan Layang Sidoarjo ini memiliki 2 gedung. Gedung I sebagai pameran tetap menyimpan koleksi batuan, fosil prasasti, arca dan lain-lain, gedung II menyimpan koleksi wayang, gamelan, reog ponorogo. Museum mpu Tantular juga melayani koleksi untuk penyandang tuna netra. Jam berkunjung hari Selasa-Sabtu pukul 08.00, tiket masuk untuk anak-anak 2000, dan dewasa 3000.
Jangan dipegang cukup dilihat, itu aturan di Musium pesan salah satu siswa Akhtar kepada temannya ketika melihat seorang teman hendak memegang hidung singo wulung di ruang koleksi kesenian. Setelah berkunjung di museum siswa jadi tahu budaya di Indonesia sangat beragam. Tugas kita sebagai generasi muda adalah melestarikannya. (Ummu Sulaim/Mul)
