MUDIPAT.CO-SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau mudipat menggelar acara EG-Tea (Exploring with Guest Teacher) dengan tema Becoming a Good Public Speaker pada Senin (6/9/2021). Acara yang diikuti siswa siswi kelas 1 itu diselenggarakan secara daring menggunakan aplikasi zoom. Hadir sebagai narasumber adalah Faris Kevin Harlens SPi. Dia adalah public speaker dan entrepreneur.
Faris mengatakan, public speaking intinya adalah lebih banyak komunikasi. “Jadi adik-adik ngobrol sama teman, misal kamu pinjam penggaris atau pinjam yang lain, terus adik-adik ceritakan di depan kelas, itu sama saja kamu juga berkomunikasi dengan orang banyak. Itu namanya public speaking atau berbicara di depan umum,” jelasnya.
Faris yang juga alumni mudipat itu menerangkan metode-metode public speaking. Pertama ad libitum, metode ini sering disebut metode spontanitas, tanpa persiapan dan naskah. “Ad libitum itu contohnya adik-adik menyampaikan kultum, jadi kalian ngomong langsung di depan kelas tanpa membawa naskah,” katanya.
Metode kedua adalah metode naskah. Pada metode ini materi sudah ditulis, tinggal membacanya. Metode selanjutnya adalah metode hafalan. “Metode hafalan, contohnya adik-adik disuruh menghafal pelajaran bahasa Indonesia tentang pidato atau kultum, seperti dulu waktu saya kelas 3 SD, disuruh menghafal materi kultum tentang shalat, puasa,” ujarnya.
Terakhir ada metode using notes. Metode ini hanya menuliskan poin-poinnya saja. Lebih lanjut Faris menjelaskan jenis-jenis public speaking. “Public speaking itu empat jenis yaitu pidato, MC, moderator, dan presentasi. Nah kalau di sekolah itu biasanya lebih banyak presentasi. MC juga sering, di mudipat ada eskul broadcast juga, saya juga pernah mengajar anak-anak mudipat di eskul broadcast,” terangnya.
Sebelum berbicara depan umum atau public speaking, lanjutnya, perlu melakukan beberapa persiapan. Pertama, harus menyiapkan materi. “Sebelum melakukan public speaking, materi harus disiapkan atau ditulis dulu. Menulis materi tentang apa yang mau disampaikan, misalkan sekolah online di rumah dengan membantu mama membuat kue tart dan sebagainya,” tuturnya.
Persiapan kedua adalah fisik. “Mempersiapkan fisik ini sangat penting, jangan sampai pas akan berbicara di depan umum pada suatu acara kondisi tubuh kita drop. Menjaga kondisi tubuh jangan sampai kecapekan, jangan tidur terlalu malam biar besok paginya fresh,” ujarnya.
Ketiga, mental. “Biasanya kita kalau akan berbicara di depan umum pernah mengalami grogi. Nah itu yang harus disiapkan mentalnya. Bahwasanya adik-adik harus berani jangan malu dan jangan takut karena kita di sini pasti mengajarkan yang baik-baik,” katanya.
Terakhir, yang tidak kalah penting adalah penampilan. “Sebelum tampil berbicara di depan umum sangat penting untuk memperhatikan pakaian kita, pakaian apa yang kita pakai, bajunya seperti apa, acara seperti ini pantasnya pakai baju apa,” ujarnya.
Dalam public speaking, juga harus diperhatikan teknik vokal. “Ketika public speaking perlu diperhatikan intonasinya, tinggi rendahnya, adik-adik mau naik atau turun ngomongnya. Kejelasan ngomongnya atau artikulasi, jadi kalau ngomong itu harus jelas, tidak boleh belibet. Lalu ada aksentuasi atau penekanan, pemenggalan kalimat, infleksi, kecepatan, dan volume suara. Nah itu tadi adalah bagian-bagian teknik vocal,” terangnya.
Tidak kalah penting adalah bahasa tubuh. “Nah kalian sekarang lagi online zoom di depan laptop, duduk di kursi sambil menggoyang-goyang kursinya, hal-hal begitu mungkin bisa dikurangi, adik-adik bisa duduk tegap, terus postur yang tegak, pandangan fokus ke kamera laptop. Mimik wajah yang harus terlihat bahagia. Gerakan-gerakan yang kurang baik misalnya ngupil ketika zoom itu harus dihilangkan,” jelasnya. (Anang)