MUDIPAT.CO-Di pagi yang cerah diselimuti cuaca sedikit mendung, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau Mudipat kedatangan siswa-siswa kelas 1 beserta orang tua atau walinya, Senin (26/10/2020). Kedatangan mereka untuk mendapatkan imunisasi MR yang sebelumnya telah diumumkan via WhatsApp. Pelaksana imunisasi MR ini adalah tim medis dari Puskesmas Pucang Sewu yang terdiri dari satu dokter, satu bidan, dua asisten, dan dibantu paramedis UKS Mudipat dan tim. Imunisasi berlangsung hingga Selasa (27/10/2020).
Ketika memasuki area sekolah mereka membersihkan tangan dengan hand sanitizer lalu dicek suhu tubuh kemudian diberi nomor antrian oleh petugas sekuriti.
Setelah itu, para siswa menunggu untuk mendapat giliran imunisasi. Suasana menunggu imunisasi yang semula menegangkan berubah jadi menyenangkan dengan kehadiran Cerita Boneka Si Beki yang disampaikan Ustadzah Ika Lukita.
Satu per satu siswa dipanggil maju oleh tim medis dari Puskemas Pucang Sewu untuk disuntik imunisasi. Beragam ekspresi pun “ditampilkan” oleh para siswa. Mulai ekspresi tegang, tenang, dan menangis histeris pun ada. Salah satunya adalah Keandra. Siswa kelas 1-F itu tenang saat disuntik.
Setelah disuntik siswa mendapat satu tablet obat cacing yang harus diminum malam hari. “Ini Bu obat cacing diminum malam hari,” ujar Heni Kusmiyanti, paramedis UKS Mudipat kepada salah satu orang tua siswa.
Dihubungi di sela-sela menunggu kedatangan siswa yang akan disuntik, dokter Anie Rahmawati menjelaskan MR adalah Measles dan Rubella, penyakit campak yang pada awalnya dulu sebelum adanya vaksin bisa menyebabkan kematian dan pada program vaksin ini measles dicombine dengan rubella, jadi jika anak-anak terkena campak pun harapannya tidak sampai fatal karena sudah terbentuk antibodi. Program ini diberikan dari usia lanjutan imunisasi awal dari usia 9 bulan terus dilanjutkan dengan usia 18 bulan dan kemudian dilanjut saat anak-anak kelas 1 SD.
“Jadi ini program wajib dari pemerintah, jika nantinya muncul penyakit campak, maka sudah terbentuk kekebalan massal di dalam masyarakat. Jadi harapannya sudah tidak ada lagi kematian yang disebabkan penyakit campak,” ujar dokter yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Pucang Sewu.
Sementara itu, staf Departemen Kesiswaan Ustadzah Arry Wijayanti mengatakan, imunisasi kali ini diikuti 150 siswa kelas 1. “Siswa-siswa kelas 1 yang mengikuti imunisasi MR kali ini ada 150 siswa, sebelumnya mereka telah mengisi formulir kesediaan via WhatsApp,” katanya.
Paramedis UKS Mudipat, Dwi Hariyanto menerangkan, meskipun di tengah pandemi, pemberian imunisasi tetap harus dilaksanakan khususnya imunisasi dasar wajib.
“Pemberian imunisasi akan membantu sistem imun anak memproduksi antibodi khusus untuk melawan beragam penyakit infeksi berbahaya yang mengancam anak-anak,” ujarnya. (Anang)