MUDIPAT.CO – Stay at home (di rumah saja) di masa pandemi covid-19 maknanya luar biasa. Itu adalah wadah untuk mengasah cinta keluarga.
Demikian disampaikan Ketua PW Aisyiyah Jatim Ustadzah Dra Hj Siti Dalilah Chandrawati MAg saat bertausiah pada Kajian Ramadhan Daring #2 Keluarga Besar SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Ahad malam (10/5/2020).

“Kita syukuri ada wabah ini. Bagaimanapun ini adalah bagian dari karunia Allah. Kalau tidak ada protokoler stay at home mungkin kita tak pernah menyempatkan untuk bersama keluarga di rumah. Terutama menambah rasa empati, rasa senang, dan cinta dengan keluarga. Ayah, Ibu, dan anak makin dekat dan saling cinta di dalam keluarga,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Ustadzah Candra, begitu sapaan kesehariannya, menyampaikan kiat-kiat membina keluarga sakinah mawaddah wa rohmah. Menurutnya momentum wabah korona harus dipandang positif. Yakni keluarga makin bahagia di rumah.
Dipandu Ustadzah Tazkiyah, dengan lugas Ustadzah Candra selama satu jam membahas materi bertema: Mengasah Cinta Keluarga di Tengah Wabah Korona di Era Covid-19. Acara tersebut tersiar via live streaming: Zoom Meeting, kanal YouTube MudipatTV, dan Facebook Mudipat Pucang Surabaya. Acara diikuti guru dan karyawan, orang tua siswa Mudipat, serta para partisipan dari luar Mudipat.
Dikatakan ada delapan fungsi keluarga. Yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan fungsi lingkungan.
“Fungsi itu harus berjalan dengan baik tentu semua komponen keluarga bekerja sama dan care,” terangnya.
Lebih jauh Ustadzah Candra memberikan kiat dalam mewujudkan cinta kasih kepada keluarga. Pertama, orang tua memberi waktu luang kepada keluarga (anak). Kedua usahakan menjalin komunikasi yang baik. Ketiga, bersikap (tanamakan) karkater kejujuran. Dan Keempat, kenali watak masing-masing anggota keluarga dan berlakulah secara adil.
“Kelima, ungkapkan perasaan dengan tulus dan wajar. Keenam, orang tua jangan pelit. Terakhir, ketujuh, selalu berusaha mengendalikan emosi dan amarah,” terang Ustadzah Candra.
Sementara itu, Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI menyampaikan keluarga besar Mudipat seolah tidak kenal lock down. Setiap hari kegiatan demi kegiatan berjalan dengan maksimal.
“InsyaAllah yang lock down adalah aktivitas formalnya. Tapi untuk kegiatan program sekolah yang kita dedikasikan untuk memberikan implikasi terbaik bagi keluarga besar Mudipat berjalan dengan baik. Termasuk kajian daring ini. Semoga bermanfaat,” ujar Ustadz Syaikhul pada sambutannya.
Demikianlah acara kajian Ramadhan Daring Keluarga Besar Mudipat. Semoga semarak dakwah Islam di bulan Ramadhan 1441 H ini berkah dan bermanfaat. Semoga partisipasi kita semua menjadi amal shalih di sisi Allah swt. Amin. (mul)