MUDIPAT.CO – Keceriaan dan kegembiraan terpacar di wajah seluruh siswa kelas 5B (Paris) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Rabu (11/3/2020). Sebab, selain hari ini adalah PTS 2 hari terakhir, para siswa melakukan praktikum Perubahan Wujud Benda Membeku dengan membuat es lilin. menariknya setelah jadi es, tak hanya di makan bersama, malah ada kelompok yang menjualnya ke kelas lain.
“Alhamdulillah, tlah tunai sudah janji saya,” ujar Guru 5B Paris Ustadzah Tazkiyatun Nafsi el-Hawa (Tazkiyah) sembari tersenyum. Praktikum membuat es lilin tanpa frezer sebenarnya sudah dirancang sejak lama, namun baru terlaksana hari ini.
Kelas dibagi menjadi 8 kelompok dan tiap kelompok terdiri atas 4-5 anak. Pembagian tugas dan diskusi sudah dilakukan pekan kemarin, sehingga anak-anak hari ini sudah siap membawa perlengkapan praktikum. Alat dan bahan yang dibawa adalah susu uht, plastik es lilin, corong minyak, kaleng bekas, lap, baskom, karet gelang, dan garam grosok.
Langkah pertama yg dilakukan adalah memasukkan susu UHT ke dalam plastik es lilin. Lalu, memasukkan es lilin ke dalam kaleng bekas yg sdh terisi es batu dan garam grosok dan selanjutnya menggoyang-goyangkan kaleng yg sudah terisi es batu, es lilin, dan garam grosok hingga es lilin membeku.
“Ternyata sulit banget ya bikin es lilin,” kata Jalal saat membungkus atau mengemas es lilin. “Tapi seru!” Sambung teman-temannya.
“Nah, itulah sebabnya, kita harus menghormati profesi orang lain. Seperti penjual es lilin ini,” respons Ustz Tazkiyah sambil menjelaskan beberapa materi tematik yang berhubungan dengan sikap menghargai profesi orang lain dan juga perubahan wujud benda.
“Rasa capai terbayar saat anak-anak berhasil membuat es lilin tanpa frezer yang benar-benar bisa beku.” tutur Ustz Tazkiyah.
“Plastiknya asin. Tapi enak Bu,” kata Awa dengan riang. Tak hanya dimakan bersama, bahkan ada kelompok yang menjual es lilin ke teman-temannya kelas lain. Heboh bener! (tazkiyah)