MUDIPAT.CO – Jika Umat Islam sudah tidak punya kepekaan dalam membela agamanya, maka lebih baik ganti saja bajunya denga kain kafan.
Demikian disampikan Ust. Nur Muhammad Abdullah mengutip pesan hikmah dari Buya Hamka pada pengajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngagel, di Masjid Syuhada Ngagel, Ahad (20/1/2019).
“Kita harus semakin kuat menahan guncangan badai aqidah. Harus mempertahankan aqidah,” tuturnya di hadapan jama’ah pengajian yang merupakan warga Muhammadiyah Ngagel dan AUM naungan PCM Ngagel.
Ustadz Nur lebih lanjut mengatakan, menguatkan aqidah berarti usaha untuk mendaptkan ridho dari Allah SWT. Sebab jika Allah SWT sudah ridho pada apa yang dilakukan umatnya, maka Allah akan memberikan ketenangan jiwa dan hidupnya akan dibelaNya.
“Seperti halnya upaya Rasulullah dalam mempertahankan agama dan aqidahnya. Meski Rasulullah dikoyak-koyak musuhnya, beliau memilih berdiam diri di Gua Tsur bersama Abu Bakar Ash Shidiq demi memperjuankan agama Islam,” jelasnya. Maknanya adalah Rasulullah memilih jalan ketenangan jiwa dalam setiap menyelesaikan masalah.
Berbeda dengan Nabi, umat Islam sekarang ini, menurut Ust. Nur, banyak yang alergi dengan kalimat tauhid. Kalimat “laaillahaillah” bahkan pernah dibakar oleh sekeompok orang yang mengaku dari ormas Islam.
“Mereka menganggap bahwa kalimat di bendera itu ya bendera itu milik Hizbut Tahrir Indonesai (HTI) yang dilarang oleh pemerintah. Maka mereka tidak segan-segan merusaknya. Ini kan salah?” sesal Ust. Nur.
Pada ceramah pamungkasnya, Ust. Nur mengatakan orang kalau sudah tidak cinta pada Allah SWT ia tergolong orang yang kufur. “Dan nerakalah tempat orang-orang kufur itu,” tandasnya. (Sulthon)