MUDIPAT.CO – 31 Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) yang tergabung dalam Mudipat Writing Camp; Menulis Hingga menjadi Buku, mendapatkan pengalaman baru dari pemateri Fairuza Hanun Razak di Hotel Bidakara Surabaya, Selasa pagi (11/12/18).
Tidak hanya itu, para peserta di-charging oleh penulis buku cilik Surabaya itu –yang kesemua bukunya berbahasa Inggris dan tak hanya menasional tetapi juga tersebar sampai di Amerika dan Australia.
Hanun, begitu sapaan akrab Fairuza Hanun Razak, pada kesempatannya mebeberkan kiat menulis dan menjadi penulis yang hebat. Selain itu sulung tiga bersaudara itu mengatakan bahwa menjadi penulis kaya manfaat.
“Saya, maaf bukan sombong ya ini, sudah keliling dunia karena menulis buku,” ucapnya disambut tepuk tangan seisi auditorium. Hanun memang kerap diundang di forum internasional dan menggarap proyek menulis buku oleh sebuah perusahaan.
Tutor menulis di Indonesia Writing Edu Centre (IWEC) –yang didirikan sang Mama: Maylia Erna Santoso- itu mengatakan, hal yang perlu diperhatikan ketika membuat cerita harus bercerita yang semenarik mungkin. Perlu juga memperhatikan paragraf, alur cerita tidak boleh lambat, ada tokoh, dan ada konflik dan penyelesaiannya.
“Sebab cerita tanpa masalah tidak menarik. Cerita kalau mulus itu mustahil, maka harus ada masalah dan ada penyelesaian,” terang dara Surabaya itu.
Penulis 7 buku ini di akhir presentasinya yang diberi judul Finding My Dreams menambahkan, menjadi penulis harus berani dan punya kemauan keras untuk belajar dan menebar manfaat.
“Ingat, kita harus mau untuk dikoreksi. Kalau diberi nasihat orangtua atau rekan, kita terima, percaya dirilah. Yakinlah tidak ada karya yang jelek. Kita sudah berkarya kalau ada orang yang suka dan tidak suka itu hal biasa,” pungkas Hanun.
Sebagai tambahan informasi, acara dibuka oleh Wakil Kepala SD Mudipat Ust. Ainuzzaim Azzaki MPd. Pada kesempatannya disampaikan, bocah-bocah Mudipat harus banyak berkarya. Ia mengatakan anak Mudipat harus bangga dengan karya namun tetap terus rendah hati atau jangan sombong jika kelak menjadi penulis terkenal.
Selain Hanun, acara juga dihadiri pemateri kedua Achmad Santoso (Penulis dan Penyelaras bahasa Jawa Pos). Acara berlangsung sejak pukul 07.30 hingga pukul 17.00. (mul)