MUDIPAT.CO – Program Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) M Syaikhul Islam MHI satu persatu terus bergulir. Setelah program peningkatan kompetensi berbahasa Inggris -yang berlangsung tiap pekan guru karyawan dileskan, kini guru dan karyawan Mudipat harus menjalani ‘uji’ tahsin mengaji. Tahsin bermakna memperbaiki. Kegiatan berlangsung di ruang kelas IV-B dan IV-E Mudipat, Senin-Selasa (26-27/11/2018).
Tahsin diasuh oleh Tim Majelis Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiya Jawa Timur: Ustadz Misbahul Munir dan Ustadz Ahmad Jufri Ubaid. Adapun ada tiga penilaian dalam kegiatan tahsin tersebut. Yaitu dari segi tajwid, fashohah, dan iramanya.
Salah satu peserta, Sri Purwanti merasa senang diadakan kegiatan ini. Baginya tahsin diharapkan minimal membuatnya mengerti dan tahu kelemahan dan kekurangannya dalam mengaji.
“Bagi kami (tahsin) ini sebagai sarana membetulkan mengaji kami. Saya bisa berbenah dengan begini. Saya khawatir sudah menganggap benar dalam mengaji, padahal kenyataanya masih salah,” tutur Wali Kelas IV-A tersebut.
“Alhamdulillah mudah-mudahan kegiatan ini menjadi kegiatan rutin sehingga betul-betul bermanfaat bagi kita semua. Sehingga kami saat mengawal dan mendampingi siswa mengaji di kelas akan lebih mantap,” ucapnya optimis.
Mujahied Faried Abduh, peserta lainnya mengatakan penting memperbaiki kemampuan bacaan Al-Qur’an. Menurut dia, balasan dan ganjaran bagi orang yang selalu membaca Al-Qur’an yang benar akan mendapatkn kemuliaan di sisi Allah SWT.
“Sabda Nabi Muhammad SAW: ‘Siapa saja membaca satu huruf dari kitab Allah Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya,’ itu hadits yang diriwayatkan At Tirmidzi,” jelas Guru AIK itu.
Senada dengan Mujahied, Muhammad Idris mengatakan bangga diadakan tahsin. Baginya harus selalu dievaluasi cara mengaji.
“Ukuran kita sudah benar, tapi belum tentu menurut lembaga tahsin dari PWM benar. Semoga bacaan saya benar seperti yang saya bayangkan,” tutur Wali Kelas IV-B itu.
Kegiatan tahsin ini mendapat respons baik dari pegawai Mudipat. Para guru dan karyawan tampak semua sibuk mempersiapkan diri. Mereka mengantri di luar ruangan sambil membaca-baca ulang Al-Qur’an di haribaannya. Mereka mempersiapkan dirinya sebelum panggilan berikutnya dengan mengaji dan melancarkannya bersama rekan-rekannya. Satu demi satu masuk ke kelas untuk mengaji di hadapan tim tahsin. (sulthon)