Tuesday, December 10, 2024
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYKetika Alumni SD Mudipat Pucang Bercerita Tentang Kebiasaan Hidup Bersih Orang-orang Jepang

Ketika Alumni SD Mudipat Pucang Bercerita Tentang Kebiasaan Hidup Bersih Orang-orang Jepang

“SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya semakin maju dari segi kualitas dan fasilitas. Saya bangga menjadi alumninya, karena di sini saya pertama kali belajar mengenai perjuangan dan kerja keras.”

Demikian disampaikan Rarasmaya Indraswari ketika berkunjung ke SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau SD Mudipat Pucang pada Sabtu (1/9/2018). Raras-begitu dia disapa-merupakan alumni angkatan 2007.

Perempuan kelahiran Kediri itu kemudian bercerita tentang prestasinya ketika bersekolah di SD Mudipat Pucang. “Ketika sekolah di SD Mudipat saya pernah juara 1 Olimpiade Matematika se-Surabaya dan juara 3 Lomba Siswa Teladan se-Surabaya tahun 2006 diadakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya,” ujarnya.

Raras yang sekarang mengajar di Universitas Bhayangkara Surabaya itu kini tengah menempuh pendidikan S3 Ilmu Komputer di ITS. “Saya sekarang sedang kuliah S3 Ilmu Komputer di ITS sejak tahun 2016, insya Allah tahun depan lulus,” ujarnya.

Di tengah-tengah kuliah S3 itu Raras berkesempatan pergi ke Jepang untuk penelitian. “Bulan Oktober 2017-April 2018 saya ke Jepang untuk kuliah dan penelitian disertasi di Universitas Hiroshima,” katanya.

Selama 6 bulan di Jepang Raras memperoleh pengalaman yang berharga. “Selama 6 bulan di Jepang, saya memperoleh pengalaman yang berharga. Ada beberapa kebiasaan orang-orang Jepang yang bisa dicontoh dan diterapkan di Indonesia,” kata Raras.

Perempuan kelahiran 17 Juli 1995 itu menjelaskan kebiasaan orang-orang Jepang yang bisa dicontoh diantaranya tertib, disiplin, tepat waktu, dan hidup bersih.

“Orang-orang Jepang sangat tepat waktu, tertib, dan disiplin. Jadwal penerbangan atau kereta api pun tepat waktu. Jam, menit, dan detik sesuai jadwal yang tertera,” katanya.

Kebersihan lingkungan sangat bagus. “Di Jepang tidak ada sampah yang berserakan padahal tidak ada petugas khusus kebersihan. Kebersihan menjadi tanggungjawab masing-masing orang,” jelasnya.

Raras menambahkan, Jepang mempunyai management pengelolaan sampah yang bagus. Sampah dipilah-pilah sesuai jenisnya yaitu bahan mudah terbakar, plastik, kaca, dan kaleng.

“Kalau barang-barang elektronik dan mobil sebelum dibuang harus dilepas atau dipreteli dulu komponennya, dan untuk melepas komponen-komponen itu perlu biaya yang harus ditanggung pemilik,” katanya

“Untuk mensiasatinya, pemilik mobil menjualnya dengan harga murah. Itulah mengapa harga mobil bekas di Jepang murah,” sambungnya.

Raras yang kedua orang tuanya juga berprofesi dosen itu mengatakan, ada satu lagi kebiasaan orang-orang Jepang, yaitu orang-orang Jepang malu minta bantuan pada orang lain. Sebisa mungkin pekerjaan dikerjakan sendiri.

“Orang-orang Jepang punya prinsip kalau orang lain bisa, saya pun harus bisa,” tambahnya. (Anang)

RELATED ARTICLES

Most Popular