Friday, April 26, 2024
spot_imgspot_img
HomeMUDIPAT TODAYHadiri MPLS Mudipat, Pejabat Dindik Surabaya: Sekolah Bukanlah Tukang Jahit

Hadiri MPLS Mudipat, Pejabat Dindik Surabaya: Sekolah Bukanlah Tukang Jahit

MUDIPAT.CO – Meski Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini batal hadir, namun kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) tetap semarak, Senin (15/7/19). Bu Risma diwakili M. Aries Hilmi SSTP, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya. Acara yang mengusung tema Aku Sahabat Alam; Kucinta dan Kujaga Sepenuh Hati di hari perdana itu sangat seru dan keren.

Kegiatan pertama adalah silaturahim antara wali murid dan pimpinan sekolah. Ketika siswa masuk di kelas masing-masing, maka mereka melakukan taaruf dengan pimpinan. Mereka mendapat penjelasan mengenai kegiatan, program dan informasi sekolah.

Kegiatan kedua adalah wiyata mandala. Para siswa diajak untuk berkeliling untuk mengenali tempat dan lingkungan yang akan sering mereka singgahi saat masuk nanti. Seperti ruang UKS, ruang belajar, masjid, galeri, studio music, garden by the sky (GTS) dan literacy corner (Licor), perpustakaan, laboratorium computer, ruang kepala sekolah dan yang tak kalah penting juga adalah toilet.

Sedangkan kegiatan ketiga yang tidak kalah seru adalah menanam tanaman. Sebanyak 255 siswa mulai dari 1-A sampai 1-I diajak ke halaman sekolah. Di sana sudah ada beberapa tanaman dan pot yang sudah mereka kumpulkan saat datang tadi. Mereka diajak untuk menanam tanaman tersebut ke dalam pot bersama-sama. Kemudian menyiram dan menaruh di tempat yang disediakan.

Sebelum acara menanam bersama dalam sambutanya, M. Aries Hilmi SSTP, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Surabaya berpesan kepada semua wali murid yang yang hadir bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bukan semata-mata tanggung jawab sekolah saja, melainkan peran orang tua sangatlah besar.

Ia menegaskan bahwa sekolah bukanlah tukang jahit. Orang tua memasrahkan semua urusan kepada sekolah. “Pokok anakku sekolah kudu iso ngaji hatam, shalat kudu tumakninah, nilai kudu apik, akhlak apik, wes pokoke pasrah bongkokan”, tuturnya dengan bahasa Suroboyoan.

Menurutnya sekolah hanyalah media. Oleh karena itu sinergi antara orang tua dan sekolah untuk keberhasilan siswa sangatlah diperlukan. Orang tua tidak boleh asal melepas, sebab kebiasaan di rumah juga bisa menjadi sandaran keberhasilan anak.

Ia berharap sekolah dan orang tua terus bersinergi dalam pengembangan siswa. Agar mimpi yang dicita-citakan bersama bisa menjadi kenyataan. “Anak-anak menjadi generasi penerus, yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama,” harapnya.

Setelah itu acara selanjutnya adalah menanam pohon simbolik yang dilakukan oleh Pak Aries didampingi oleh Mahsun Jayadi dan M. Arifan (Ketua dan Sekretaris PDM Kota Surabaya) dan M. Syaikhul Islam (Kepala Sekolah). Selanjutnya kegiatan menanam ini diikuti oleh seluruh siswa secara serentak.

Dalam kegiatan ini, hampir semua siswa terlihat sangat antusias. Bahkan ada beberapa yang tidak bersabar ingin segera melakukan. Ada juga yang enggan, karena takut kotor. Namun karena teman-temannya sudah mulai memegang tanaman, pot dan tanah yang sudah disediakan, akhirnya mereka ikutan juga. Tidak lupa panitia sudah menyediakan beberepa keran air dan sabun pembersih untuk mencuci tangan. Para siswa dihimbau untuk tidak takut kotor. (Azizah)

RELATED ARTICLES

Most Popular